Hadirkan Dialog Literasi Keuangan di Makassar, Unhas Gandeng Kemenkeu

Unhas Makassar bekerja sama dengan Kementerian Keuangan hadirkan dialog literasi keuangan. dok. Fajar.
EmitenNews.com - Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar menghadirkan ruang dialog tentang literasi keuangan bekerja sama dengan Kementerian Keuangan. Literasi keuangan menjadi sangat penting didiskusikan bersama. Paparan materi dari para narasumber, awalnya disampaikan oleh Yustinus Prastowo terkait "Perekonomian Terkini dan Indonesia Maju 2045"
"Kehadiran Kemenkeu di Unhas sudah tepat, mengingat Unhas merupakan representasi dari Timur Indonesia," ucap Wakil Rektor Bidang Kemitraan, Inovasi, Kewirausahaan dan Bisnis Prof Dr Eng Adi Maulana, ST MPhil, di Aula Baruga Baharuddin Lopa, Fakultas Hukum, Kampus Unhas Tamalanrea, Makassar, Kamis (5/10/2023).
Unhas adalah balance sistem dan menjadi representasi Indonesia bagian timur. Saat ini kami memiliki kurang lebih lima puluh ribu mahasiswa yang tersebar di 17 fakultas dari berbagai jenjang.
“Setiap tahun, Unhas menerima sebelas ribu mahasiswa. Kegiatan ini penting untuk kita ikuti bersama, realisasi APBN harus diketahui bersama. Mengingat, ada hak kita dalam hal tersebut. Saya harap momentum ini bisa dimanfaatkan dengan baik,” Prof Adi.
Kepala Perwakilan Kementerian Keuangan Sulawesi Selatan Supendi, dalam sambutannya menyampaikan terima kasih atas kerja sama yang baik dari Unhas.
Secara umum APBN memiliki tiga fungsi. Di antaranya, administrasi, fungsi lokasi dan fungsi distribusi. Saat ini, Kemenkeu melakukan upaya desentralisasi fiskal untuk mendukung pemerataan Pembangunan, hal ini terus disempurnakan.
Supendi menambahkan Kemenkeu telah melakukan berbagai upaya strategis untuk mendukung percepatan peningkatan ekonomi. Dirinya berpesan, agar para mahasiswa Unhas memiliki semangat belajar untuk bisa memberikan kontribusi membangun koneksi guna mendukung Indonesia maju. ***
Related News

PPH 21 dan PPN Bawa Penerimaan Pajak Bulan Maret Alami Rebound

Percepat Program Prioritas, Pemerintah Buka Blokir Anggaran Rp86,6T

Indonesia Bersaing dengan 72 Negara dalam Negosiasi Tarif dengan AS

BPS: April 2025 Terjadi Inflasi 1,95 Persen YoY

Lagi; Harga Emas Antam Turun Rp20.000 per Gram

Bank Minta Agunan KUR di Bawah Rp100 Juta, Siap Terima Sanksi