EmitenNews.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini, Selasa (11/1) akan menguat. Itu menyusul lonjakan pada harga komoditas batubara. Selain itu, indeks keyakinan konsumen terjaga memberi optimisme bagi pasar. 


Kondisi itu menjadi pertanda kalau pemulihan ekonomi benar-benar terjadi di Indonesia. ”IHSG akan bergerak pada rentang support 6.670, dan resisten 6.720,” tutur Alwin Rusli, Research Analis Reliance Sekuritas, Selasa (11/1).


IHSG kemarin membentuk candle pola shooting star, merupakan sinyal pembalikan arah atau reversal. Meski begitu, candle itu bukan berada di pucuk. So, ada kemungkinan sinyal reversal tidak valid. 


Sejumlah saham berpotensi meroket yaitu Adaro Energy (ADRO), WEHA, Japfa Comfeed (JPFA), Merdeka Copper Gold (MDKA), Bank Jago (ARTO), Sido Muncul (SIDO), BFI Finance (BFIN), Itama (IRRA), Aneka Gas Industri (AGII), dan Saraswanti (SAMF).


IHSG kemarin melemah 0,15 persen menjadi 6.691,12. Itu tersebab koreksi mayoritas saham-saham bluechip. Secara umum, pelemahan saham-saham karena sentimen negatif dari ancaman kenaikan tingkat suku bunga The Fed, dikabarkan akan naik paling cepat Maret. 


Di samping itu, menilik kondisi ketenagakerjaan Amerika Serikat (AS) mulai pulih, pemerintah merasa tidak perlu memberi stimulus moneter atau tingkat suku bunga rendah seperti pada masa pandemi. Sektor-sektor membawa penurunan pada perdagangan kemarin yaitu sektor teknologi minus 3,52 persen, sektor konsumen non primer tekor 1,29 persen, dan sektor industri turun 0,83 persen. 


Investor asing membukukan net buy Rp339,12 miliar. Sejumlah saham buruan investor mancanegara antara lain Bank Jago (ARTO), bank Central Asia (BBCA), dan Indofood Sukses Makmur (INDF).


Sementara bursa AS ditutup bervariasi pada perdagangan kemarin. Itu terjadi di tengah ancaman kenaikan tingkat suku bunga, dan perbaikan kondisi ketenagakerjaan. Selanjutnya, bursa Asia hari ini diperdagangkan cukup bervariasi. Indeks Nikkei minus 0,40 persen, dan indeks Kospi menguat 0,17 persen. (*)