Harga Saham Meroket, Ini Penjelasan Surya Semesta Internusa (SSIA)
EmitenNews.com—Manajemen PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA) menyatakan tidak tahu-menahu sebab musabab terkait adanya volatilitas transaksi efek Perseroan. Hal ini menjawab pertanyaan dari Bursa Efek Indonesia (BEI) yang dilayangkan lewat surat surat nomor S-01023/BEI.PP2/01-2023
Dalam penjelasannya, pihak SSIA mengaku tidak mengetahui adanya informasi atau fakta material yang dapat mempengaruhi nilai efek perusahaan atau keputusan investasi pemodal sebagaimana diatur dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 31/POJK.04/2015 Tentang Keterbukaan Informasi Atau Fakta Material Oleh Emiten Atau Perusahaan Publik, juga sebagaimana diatur dalam Peraturan Nomor I-E: Kewajiban
Penyampaian Informasi ketentuan butir point III.2.1. dan IV.2.1. Lampiran Keputusan Direksi PT Bursa Efek Indonesia Kep-00015/BEI/01-2021.
"Juga tidak ada informasi/fakta/kejadian penting lainnya yang material dan dapat mempengaruhi harga efek Perseroan serta kelangsungan hidup Perseroan yang belum diungkapkan kepada publik," papar rilis SSIA, Selasa (31/1).
Selain itu, SSIA juga tidak mengetahui adanya aktivitas dari pemegang saham tertentu sebagaimana diatur dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 11/POJK.04/2017 Tentang Laporan Kepemilikan atau Setiap
"Lalu, Perseroan juga tidak memiliki rencana untuk melakukan tindakan korporasi dalam waktu dekat, termasuk rencana korporasi yang akan berakibat terhadap pencatatan saham Perseroan di Bursa (paling tidak dalam 3 bulan mendatang)"
Menurut data Ipotnews, akhir-akhir ini harga saham SSIA memang melonjak drastis. Dimulai pada 11 Januari, harga saham Perseroan ditutup di level Rp254/saham dan menanjak menjadi Rp276 pada 18 Januari. Sejak itu, harga konsisten terus melonjak hingga menjadi Rp426/saham pada penutupan hari ini, 31 Januari.
Related News
Bank OCBC NISP Catat Laba Tumbuh Dua Digit di Kuartal I- 2024
Fitch dan S&P Naikkan Peringkat Bank Mandiri (BMRI), Ini sebabnya
Tak Bagi Dividen, Timah (TINS) Dapat Restu Ganti Direksi
Sah! OCBC NISP (NISP) Kuasai Bank Commonwealth
Surplus 87 Persen, Samator (AGII) Maret 2024 Raup Laba Rp165 Miliar
Tambah Pengaruh! Tumiyana Gulung 375 Juta Saham WMPP Rp15 per Lembar