EmitenNews.com—Bursa Saham AS. Bursa Saham AS ditutup kompak menguat diatas 1% setelah rilis data GDP AS Q2 2022 yang lebih baik dari periode sebelumnya. GDP AS pada Q2 masih mengalami terkontraksi –0,9%, namun angka tersebut lebih baik dari Q1 yang –1,6%. Walaupun terjadi pertumbuhan ekonomi negatif 2 kuartal berturut-turut, pelaku pasar optimis akan pemulihan Ekonomi AS pada kuartal 3. Indeks Dow Jones Industrial Average (DJI) (+1.03%), S&P 500  (+1.21%) dan Nasdaq (+1.08%)

 

Indeks Eropa,  ditutup mayoritas menghijau pada Kamis (28/7) waktu setempat. Pelaku pasar merespon positif Langkah The Fed yang kembali menaikkan Fed Rate 75 bps sebagai upaya meredam inflasi dan pemulihan ekonomi AS. Selain itu rilis laporan Q2 perusahaan-perusahaan besar Eropa juga menjadi perhatian para pelaku pasar. Indeks DAX (+0,88%), FTSE 100 (-0,04%), dan CAC 40 (+1.3%).

 

Bursa Asia, Indeks Asia bergerak Mayoritas menguat di awal perdagangan hari Kamis (28/7). Setelah rilis data GDP AS 2Q22 yang mengalami penurunan sebesar -0.9% tetapi lebih baik dari GDP 1Q22 -1.6%, market dan investor optimis bahwa ekonomi AS akan membaik pada 3Q22 Indeks NIKKEI (+0.39%), Hang Seng (-0.23%), Shanghai (+0.21%) dan Kospi (+0.71%). 

 

Komoditas, Harga minyak Brent kembali turun 0.19%  ke level 102.39 per barel setelah rilis data pertumbuhan ekonomi AS yang kembali terkontraksi. Selain itu pemangkasan.proyeksi pertumbuhan ekonomi dunia oleh IMF turut menjadi kekhawatiran penurunan permintaan minyak mentah. Harga Emas menguat 0.14% ke level 1752.7/troy ounce dimana investor kembali mempertimbangkan logam mulia ini menjadi alat lindung nilai aset.

 

PDB AS 2Q22 Kontraksi 0,9%. Amerika Serikat (AS) mencatatkan pertumbuhan negatif produk domestik bruto (PDB) sebesar 0,9% YoY pada 2Q22. kontraksi itu di bawah konsensus yang meramalkan terjadi pertumbuhan positif 0,5%. secara teknis AS masuk ke jurang resesi setelah mencetak pertumbuhan negatif alias kontraksi sebesar 1,6% pada 1Q22 YoY.

 

Kemendag Evaluasi Rencana Penghapusan DMO dan DPO Sawit. Penghapusan kebijakan DMO dan DPO akan dipertimbangkan selama pelaku usaha tetap berkomitmen dan konsisten untuk memastikan kebutuhan sawit dalam negeri tercukupi.. Rencana penghapusan DMO dan DPO ini bertujuan untuk mempercepat ekspor CPO. Sebagai informasi DPO yang ditetapkan saat ini berada di harga IDR 9,300 per kg dan sudah termasuk nilai PPN.

 

BMRI Bukukan Laba IDR 20 Triliun pada 1H22 BMRI mencatatkan laba bersih sebesar IDR 20.2 Triliun di 1H22 (+61.7% YoY), sejalan dengan Net Interest Margin secara konsolidasi mencapai 5.37% di 2Q22 tumbuh 32 bps YoY. ROE Bank Mandiri tercatat tumbuh 791 bps YoY (+5.37% YoY). Pertumbuhan kredit berhasil tumbuh di atas pertumbuhan industri yakni +10.7% YoY. Penyaluran pertumbuhan kredit mencapai IDR 1,138.31 Triliun (+12.22% YoY). BMRI juga mencatatkan NPL turun menjadi 2.47%. CoC BMRI juga berhasil ditekan menjadi 1.27% di 1H22. Dana Pihak Ketiga Bank Mandiri pada 1Q22 dicatat IDR 1,318.42 triliun (+12.7 YoY). 

 

China Tambah Impor CPO ke Indonesia Sebanyak 1 Juta Ton. China menyampaikan untuk berkomitmen untuk menambah impor crude palm oil (CPO) sebanyak 1 juta ton dari Indonesia. Melansir dari data BPS, volume ekspor CPO Indonesia ke China mencapai 4,7 juta ton pada 2021 Dengan demikian, tambahan ekspor 1 juta ton setara 21,3% volume ekspor CPO dari Indonesia ke China tahun lalu Selain akan menambah impor CPO 1 juta ton, China juga berkomitmen untuk mengurai permasalahan logistik ekspor CPO ke China. 

 

“Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan Kamis (28/07) ditutup menguat 58 poin atau 0.85% pada level 6956. Kenaikan tersebut seiring dengan penguatan Bursa di Kawasan Asia setelah pelaku pasar merespon postif kenaikan Fed Rate 75 bps. Indeks penopang kenaikkan IHSG IDXBASIC (+2.45%), IDXICYCLIC (+1.94%), dan IDXPROPERT (+1.92%). Secara Teknikal IHSG diperkirakan akan bergerak dalam range 6850-7100,” kata Dimas Analis Bahana Sekuritas, Jumat (29/7/2022).