EmitenNews.com -Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali mencetak rekor baru dengan menembus level 8.250,93 pada penutupan perdagangan Kamis (9/10).

IHSG menguat 84,91 poin atau 1,04%, yang sekaligus menjadi All Time High (ATH) atau rekor harga penutupan tertinggi sepanjang sejarah.

Sepanjang perdagangan, IHSG bergerak fluktuatif di kisaran 8.159 hingga 8.272, setelah dibuka pada level 8.166. Penguatan indeks terjadi seiring dengan sentimen positif di pasar dan kenaikan harga saham di sejumlah sektor utama.

Dari 11 indeks sektoral di Bursa Efek Indonesia (BEI), delapan sektor berhasil menguat, sementara tiga sektor lainnya melemah. Sektor transportasi menjadi penopang utama dengan lonjakan 3,14%, disusul barang konsumen siklikal naik 1,63%, dan barang konsumen non-siklikal menguat 1,51%.

Adapun sektor yang tertekan adalah teknologi yang turun 3,26%, energi melemah 1,12%, serta properti terkoreksi 0,44%.

Aktivitas perdagangan juga tercatat tinggi dengan volume transaksi mencapai 37,40 miliar saham dan nilai transaksi mencapai Rp30,09 triliun. Sebanyak 433 saham menguat, 229 saham melemah, dan 135 saham stagnan.

Saham-saham yang tergolong top gainer antara lain; ERTX Naik 50 point atau menguat 34,48% ke level 195. FOLK menguat 34,19% atau naik 53 point ke level 208.

Lalu CITA Naik 1.065 point atau menguat 25,00% ke level 5.325. KJEN Naik 58 point atau menguat 25,00% ke level 290. COCO Naik 58 point atau menguat 25,00% ke level 290.

Saham-saham yang tergolong top losser antara lain; MLPT terkoreksi -33.800 point atau melemah -14,97% ke level 191.900. UANG turun -860 point atau melemah -14,95% ke level 4.890.

Kemudian CENT melemah -14,53% atau terkoreksi -25 point ke level 147. GPSO turun -105 point atau melemah -9,90% ke level 955. PSKT melemah -17 point atau turun -9,77% ke level 157.

Top gainers LQ45 hingga penutupan hari ini, Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) (6,09%), Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) (4,66%) dan Indosat Tbk (ISAT) (4,12%).

Sedangkan Top losers LQ45, Adaro Andalan Indonesia Tbk (AADI) (-8,11%), Alamtri Resources Indonesia (ADRO) (-6,46%) dan Alamtri Minerals Indonesia Tbk (ADMR) (-5,80%).