EmitenNews.com - Perusahaan tambang batubara PT Indika Energy Tbk (INDY) hingga akhir 2020 mencatat kerugian senilai USD 117,54 juta atau bengkak dari kerugian bersih tahun sebelumnya yang mencapai USD 18,16 juta.


Berdasarkan laporan keuangan INDY di laman Bursa Efek Indonesia, Senin (5/4), disebutkan, membengkaknya kerugian bersih INDY tidak terlepas dari penurunan pendapatan sebesar 25,34 persen menjadi senilai USD 2,07 miliar di 2020. Sementara  pendapatan tahun 2019 yang mencapai USD 2,78 miliar.


Sementara beban pokok kontran dan penjualan berhasil turun dari USD2,35 miliar pada 2019, menjadi USD1,82 miliar pada 2020, namun laba kotor INDY tetap saja tergerus menjadi USD253,87 juta dari USD426,71 juta.


Meski beban pajak turun pada tahun 2020, menjadi sebesar USD4,27 juta dari sebelumnya mencapai sebesar USD49,14 juta, namun rugi bersih tahun berjalan INDY mencapai sebesar USD103,44 juta.


Di sepanjang tahun 2020, INDY mencatat jumlah aset sebesar USD3,49 miliar, angka ini alami penurunan jika dibandingkan jumlah aset INDY pada tahun sebelumnya yang sebesar USD3,61 miliar. (end)Di sepanjang tahun 2020, INDY mencatat jumlah aset sebesar USD,49 miliar, angka ini alami penurunan jika dibandingkan jumlah aset INDY pada tahun sebelumnya yang sebesar USD3,61 miliar.