EmitenNews.com - Indeks bursa Wall Street ditutup bervariasi mayoritas melemah tipis. Itu seiring sikap hati-hati investor menunggu keputusan The Fed mengenai suku bunga acuan. Sementara itu, saham JP Morgan terkoreksi 4,66 persen setelah merilis proyeksi biaya tahun depan lebih tinggi dari perkiraan USD105 miliar dengan konsensus USD101 miliar.

Kondisi tersebut juga turut menjadi katalias negatif yang membuat Dow Jones harus berakhir di zona merah. Seperti diketahui, sebelumnya investor cukup yakin The Fed pada Rabu waktu setempat akan melakukan pemangkasan suku bunga acuan sebesar 25 bps. 

Keyakinan tersebut dikuatkan data CME FedWatch Tool saat ini menujukkan probabilitas pemangkasan suku bunga acuan mencapai 87 persen. Koreksi mayoritas indeks bursa Wall Street, dan sebagian besar komoditas diprediksi menjadi sentimen negatif pasar. Aksi beli investor asing, dan lonjakan harga emas berpeluang menjadi sentimen positif pasar.

So, indeks harga saham gabungan (IHSG) diprediksi bergerak bervariasi cenderung melemah. Sepanjang perdagangan hari ini, Rabu, 10 Desember 2025, indeks akan mengitari kisaran support 8.575-8.495, dan resistance 8.740-8.820. Berdasar data itu, Retail Research CGS International Sekuritas Indonesia menjagokan saham berikut.

Yaitu, antara lain Japfa Comfeed (JPFA), Unilever Indonesia (UNVR), Elang Mahkota alias Emtek (EMTK), Merdeka Gold Resources (EMAS), Bumi Resources (BUMI), dan Avia Brands (AVIA). (*)