EmitenNews.com—Emiten entitas anak usaha BUMN, PT Indonesia kendaraan Terminal Tbk (IPCC) melaporkan bahwa sepanjang 9 bulan hingga September 2022, telah membukukan laba tahun berjalan senilai Rp108,89 miliar mengalami lonjakan sangat signifikan 556,15 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2021 yang hanya Rp16,59 miliar. 


Merujuk pada data laporan keuangan kuartalan yang dipublikasi pada laman BEI, Selasa (1/11/2022), IPCC membukukan pendapatan operasi senilai Rp508,303 miliar mengalami pertumbuhan 46,17 persen dari periode yang sama tahun 2021 senilai Rp347,77 miliar. 


Adapun pada periode ini perseroan menanggung beban pokok pendapatan senilai Rp264,00 miliar naik 24,44 persen dibandingkan sebelumnya senilai Rp212,14 miliar. Sehingga laba kotor sudah terlihat jelas melonjak persen 80,15 persen jadi Rp244,33 miliar dari Rp135,62 miliar.


Indonesia kendaraan terminal yang merupakan entitas usaha dari BUMN Pelindo menanggung beban umum dan administrasi sebesar Rp72,80 miliar naik dari sebelumnya Rp72,34 miliar, Namun Perseroan berhasil memangkas beban operasi lain menjadi Rp4,08 miliar dari sebelumnya Rp51,41 miliar.


Berkat capaian tersebut maka laba usaha IPCC per 30 September 2022 terkumpul Rp170,58 miliar melonjak 1.320 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2021 senilai Rp 12,00 miliar. 


Perseroan juga menanggung beban keuangan yang naik menjadi Rp43,20 miliar dari Rp5,84 miliar. Sehingga laba sebelum pajak penghasilan badan yang bukukan oleh perseroan senilai Rp 143,94 miliar naik dari sebelumnya Rp28,26 miliar 


Adapun beban pajak penghasilan saat ini yang ditanggung oleh IPCC senilai Rp44,305 miliar naik 409,27 persen dari sebelumnya Rp14,06 miliar 


Dengan kinerja perseroan yang cukup gemilang di sepanjang 9 bulan pertama Tahun 2022, maka laba per saham Dasar dengan nilai penuh melonjak menjadi Rp59,88 dari sebelumnya hanya Rp9,13 per saham dasar.


Dari sisi aset IPCC juga membukukan pertumbuhan 6,06 persen  menjadi Rp2,08 triliun per 30 September 2022, dibandingkan pada periode 31 Desember 2020 yang terkumpul Rp1,96 triliun.


Total aset perseroan dikontribusikan oleh ekuitas yang naik 6,27 persen menjadi Rp1,13 triliun dari Rp1,06 triliun dan total liabilitas perseroan memberikan sumbangsih Rp950,09 miliar naik dari sebelumnya Rp897,88 miliar.


Sementara itu pada posisi keuangan lainnya yaitu kas neto diperoleh dari aktivitas operasi tercatat tumbuh 30,83 persen menjadi Rp Rp190,43 miliar per 30 September 2022 dari periode 30 September 2021 yang tercatat Rp145,55 miliar.