EmitenNews.com - Menjadi Komisaris Utama PT Transportasi Jakarta (Transjakarta), sejumlah masalah perlu menjadi perhatian Sudirman Said. Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB), di Balaikota DKI Jakarta, Jumat (18/3/2022), menyetujui pengangkatan mantan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) itu, sebagai Komut Transjakarta.


Dalam keterangannya yang dikutip Rabu (23/3/2022), Pengamat Transportasi, Djoko Setijowarno menjelaskan, rangkaian kecelakaan Transjakarta harus menjadi perhatian Sudirman. Aktivis antikorupsi itu diharapkan mengedepankan sisi humanis pada pramudi dan pekerja lapangan Transjakarta.


Menurut Djoko Setijowarno, Sudirman diharapkan dapat memberikan kebijakan tak tertulis agar para pegawai dengan jabatan tinggi memperhatikan keseharian para pramudi dan petugas lapangan Transjakarta. Contoh sederhana, atasan sering mengobrol kepada para bawahan. "Atau kasih uang setiap kali momen besar. Itu sangat berdampak dari psikologis."


Dalam pengamatan Djoko, manajerial transportasi tidak semata-mata harus memperhatikan latar belakang seorang pimpinan tersebut dalam dunia transportasi. Meski, pengetahuan tentang transportasi hal penting. Namun, memperhatikan sisi humanis merupakan instrumen sederhana yang berdampak besar.


Dengan pemahaman seperti itu, menurut Djoko, tidak ada tugas besar bagi Sudirman Said sebagai Komisaris Utama dalam membawa perubahan Transjakarta untuk menjadi regulator transportasi Jakarta. "Tidak banyak, sisi humanis itu yang perlu ditingkatkan. Atasan memberi perhatian penuh akan membangun sisi emosi positif dan berdampak kinerja pramudi."


Bagi Pakar Tata Kota Nirwono Joga, Sudirman Said memiliki beberapa pekerjaan rumah untuk segera dibenahi. Pertama, Sudirman Said harus berani melakukan penyegaran organisasi, terutama yang bertanggung jawab terkait pelayanan operasional bus Transjakarta.


"Seleksi ulang pramudi dan pendidikan pelatihan pramudi dievaluasi agar kemampuan mengemudi optimal, sehat bugar saat mengemudi, jaminan kesejahteraan keluarga, sehingga mampu meminimalkan kecelakaan," kata Nirwono.


Kecekatan pramudi dalam mengendarai armada menurut Nirwono, faktor penting dalam keselamatan kerja. Pramudi, juga dituntut memahami tentang aspek-aspek zero accident. Pemahaman ini baru akan didapat jika pramudi mendapatkan pelatihan.


Kedua, bagi Sudirman adalah integrasi moda Transjakarta dengan MRT dan LRT harus termasuk integrasi fisik seperti JPO-halte/stasiun/terminal, integrasi layanan penumpang, sehingga menetapkan tarif rata angka Rp10.000 masih terjangkau.


Selain itu, sesuai kampanye Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan agar transportasi publik didominasi ramah lingkungan, ekosistem infrastruktur untuk mendukung kampanye itu harus segera disediakan dengan matang. Karena itu, peremajaan armada bus harus terus dilakukan secara bertahap dengan fokus pada pengadaan bus listrik yang harus didukung stasiun pengisian dan tempat pengolahan limbah B3. ***