Konsumsi Perlu Digenjot untuk Capai Target Pertumbuhan 5,2 Persen
Indef menilai untuk mencapai target pertumbuhan 5,2% bahkan mendekati 6%, pemerintah perlu memperkuat konsumsi domestik.(Foto: Dok)
EmitenNews.com - Institute for Development of Economics and Finance (Indef) menilai positif pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan III 2025 sebesar 5,04%. Wakil Direktur Indef, Eko Listiyanto menilai, angka ini masih berada pada level yang stabil.
Meski demikian, ia mengatakan, pemerintah perlu mengejar target pertumbuhan sesuai asumsi makro APBN 2025. "Kalau 5,04 persen menurut saya masih cukup stabil," kata Eko, Rabu (5/11/2025).
Menurut Eko, capaian tersebut tergolong wajar dan moderat. Namun untuk mencapai target pertumbuhan 5,2% bahkan mendekati 6%, pemerintah perlu memperkuat sisi konsumsi domestik.
Hal ini, menurutnya, sebagai penopang utama ekonomi nasional. "Kalau mau kita arahkan ke situ, maka yang paling benar-benar harus diupayakan itu mendorong konsumsi," ujarnya.
Eko menjelaskan konsumsi akan meningkat bila aktivitas ekonomi masyarakat turut naik, yang artinya perlu lebih banyak penciptaan lapangan kerja. "Kalau dia kerja pasti bisa konsumsi," katanya menambahkan.
Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) merilis pertumbuhan ekonomi triwulan III 2025 sebesar 5,04% (year on year/yoy). Konsumsi rumah tangga menjadi penyumbang pertumbuhan tertinggi dengan kontribusi 2,54%.
Selain itu, komponen net ekspor menyumbang 2,15% dan Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) sebesar 1,59%. Secara struktur, konsumsi rumah tangga masih mendominasi Produk Domestik Bruto (PDB) dengan porsi 53,14%, disusul PMTB 29,09% dan ekspor 23,64%.
Adapun pertumbuhan konsumsi rumah tangga mencapai 4,89% yoy yang didorong oleh meningkatnya mobilitas masyarakat. Terutama di sektor transportasi, komunikasi, restoran, dan hotel seiring pulihnya aktivitas wisatawan domestik.(*)
Related News
Masih Males Utang, Pelaku Usaha Pilih Biayai dari Kantong Sendiri
BI Sudah Belanjakan Rp327,45T untuk SBN Hingga 16 Desember 2025
Penurunan BI-Rate Berhasil Tekan Suku Bunga Perbankan
Ekonomi Digital Jadi Mesin Ketiga Pertumbuhan Ekonomi
Insentif KLM Terkucur Rp388,1 Triliun Hingga 16 Desember
Suku Bunga Fed Masih Berpotensi Turun Lagi ke Depan





