EmitenNews.com—PT Nusa Raya Cipta Tbk (NRCA) meraih kontrak baru senilai Rp 1,62 triliun pada semester I-2022, meningkat 51,5% dibanding periode sama tahun lalu Rp 1,07 triliun. Emiten konstruksi yang merupakan anak usaha PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA) tersebut berhasil memenangi berbagai kontrak pengerjaan gedung hingga pabrik di beberapa wilayah tanah air.


"Proyek utama yang diperoleh pada semester I-2022 adalah Pakuwon Bekasi Mixed Use Bekasi, Fairfield By Marriott Hotel Jakarta, RS Jantung Heartology Jakarta, Matera Club House Gading Serpong, Tjiwi Kimia Surabaya, Luxury Hotel Labuhan Bajo, PT Smelter Gresik, Hotel Aston Serang, dan Gedung 2 RS Orthopedi & Traumatologi Surabaya," kata VP Head of Investor Relations Surya Semesta Internusa Erlin Budiman dalam keterangan resmi, Kamis (8/9/2022).


Erlin mengungkapkan, sejalan dengan pertumbuhan perolehan kontrak baru, pendapatan konsolidasi NRCA juga meningkat 76,3% menjadi Rp 1,16 triliun pada semester satu tahun ini dibanding periode sama tahun lalu Rp 656,7 miliar. Dengan perolehan laba bersih sebesar Rp 43,9 miliar pada Januari-Juni 2022, meningkat 419,7% dibanding sebelumnya Rp 8,4 miliar.


Kinerja positif NRCA tersebut juga berdampak positif terhadap induk usahanya, PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA). Sepanjang semester I-2022, segmen bisnis konstruksi menyumbang Rp 1,15 triliun atau 74% terhadap total pendapatan SSIA yang mencapai Rp 1,55 triliun. Diikuti segmen bisnis properti yang menyumbang pendapatan Rp 230,3 miliar atau 15%, dan perhotelan Rp 178,7 miliar atau 11% terhadap total pendapatan SSIA.


"Pada semester I-2022, SSIA membukukan pendapatan konsolidasi sebesar Rp 1,55 triliun. Pendapatan tersebut meningkat sekitar 77,8% dari Rp 871 miliar yang dibukukan pada semester I-2021. Peningkatan ini terutama disebabkan oleh pendapatan di segmen konstruksi dan perhotelan masing-masing naik sebesar 76,4% dan 146%. Pendapatan segmen usaha properti SSIA meningkat sekitar 51,5%," kata Erlin.


Erlin mengungkapkan, laba kotor Surya Internusa pada semester I-2022 meningkat 104,4% menjadi Rp 294,8 miliar, dari Rp 144,2 miliar di semester I-2021. Kenaikan tersebut terutama berasal dari peningkatan laba kotor konstruksi sebesar 456,9%.


Dia melanjutkan, EBITDA Surya Internusa pada paruh pertama tahun ini juga meningkat 474,6% menjadi Rp 91,6 miliar dari -Rp24,5 miliar pada semester I-2021. Hal itu disebabkan peningkatan EBITDA konstruksi dan perhotelan masing-masing sebesar 180,0% dan 91,2%.


"Laba bersih konsolidasian SSIA pada semester I-2022 tercatat sebesar Rp 79,5 miliar, meningkat 141,7% dibandingkan dengan rugi bersih Rp 190,8 miliar pada semester I-2021. Peningkatan tersebut disebabkan oleh divestasi bisnis sewa pergudangan kepada Frasers Property Thailand (Indonesia) Pte Ltd (Rp 562,3 miliar).


Dia menyebut, posisi kas perseroan per akhir Juni 2022 tercatat sebesar Rp1,14 triliun, lebih tinggi 61,5% dari posisi kas di akhir kuartal satu tahun ini Rp 710,9 miliar. Peningkatan tersebut terutama hasil penjualan dari unit usaha pergudangan pada Juni 2022. Sementara itu, utang kena bunga untuk periode semester I-2022 sebesar Rp 2,57 triliun, menghasilkan rasio utang/ekuitas ( gearing ratio ) sebanyak 62,5%.