EmitenNews.com- Untuk perdagangan akhir pekan, Jumat 26 Maret 2021, Indra Tedja Kusuma selaku Analis Sucor Sekuritas menyatakan, secara teknikal kami perkirakan IHSG bergerak mixed melemah pada kisaran 6031 – 6168 dengan pertimbangan : indikator SO (turun/20), ST Mov Avg (Bearish / Bearish) dan  Pelemahan indek kemarin  di ikuti dengan peningkatan volume.


Kemarin IHSG bergerak melemah  (sempat plus 20 poin ; minus 97 poin) dan di tutup minus 33 poin atau 0,54%  pada 6123,  di pimpin oleh saham sektor keuangan, properti, perkebunan di tengah - tengah pelemahan indek bursa global, kekhawatiran valuasi harga saham sektor teknologi global dan kekhawatiran meluasnya lockdown di Eropa. 


“Adapun saham-saham yang layak untuk di perhatikan saat tren pergerakan indeks cenderung bearish adalah EXCL, ERAA, JSMR, TLKM, TINS, dan TBIG,” Ungkap Indra.


EXCL Buy On Weekness dengan support di 2040 cutloss jika break di bawah 2000 . Jika tidak break di bawah 2060, potensi naik ke 2150 - 2200 short term. 


ERAA Spekulasi Buy dengan support di 2750, cutloss jika break di bawah 2710, jika tidak break di bawah 2780, potensi naik ke 2860 - 2920 short term. 


JSMR Buy On Weekness dengan support di 4170 cutloss jika break di bawah 4120. Jika tidak break di bawah 4200 potensi naik ke 4280 - 4350 short term. 


TLKM Buy On Weekness  dengan support di 3380 cutloss jika break di bawah 3340, Jika tidak break di bawah 3400 potensi naik ke 3450 - 3500 short term. 


TINS Buy On Weekness dengan support di 1610 cutloss jika break di bawah 1580. Jika tidak break di bawah 1635 potensi naik ke short 1710 - 1760 Short term. 


TBIG  Buy On Weekness dengan support 1990 cutloss jika break di bawah 1960 . Jika tidak break di bawah 2010 potensi naik 2080 - 2130 short term. 


Kemarin indek bursa Eropa STOXX600 ditutup melemah 0,3%, di pimpin oleh saham sektor migas, perbankan di tengah – tengah pelemahan harga minyak mentah dan ketakuran perluasab lockdown di benua Eropa.


Sementara jika menilik ke arah global, kemarin indek bursa Wall Street di buka melemah namun di tutup menguat kurang dari 1% setelah klaim pengangguran turun ke level terendah dalam setahun.


Untuk sentimen yang cukup mempengaruhi pelaku pasar ialah, Bank Indonesia (BI) berharap resiko taper tantrum seperti 2013 tidak terulang, untuk itu BI sudah menyiapkan strategi untuk meredamnya. Pertama, BI akan melakukan intervensi ke pasar keuangan. Kedua, koordinasi yang membuat system stabilitas keuangan (KSSK) yang lebih tangguh. Ketiga, BI memiliki Kerjasama internasional yang diperluas. Keempat, koordinasi Internasional dalam forum G20, pertemuan rutin IMF, dan sebagainya.