EmitenNews.com - Selama sembilan bulan pertama tahun ini, PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (BJTM) membukukan laba bersih sebesar Rp1,09 triliun, terutama ditopang pertumbuhan penyaluran kredit per 30 September 2023 sebesar 12,96 persen.

 

Laporan tersebut disampaikan Direktur Utama BJTM, Busrul Iman saat pemaparan Kinerja Laporan Keuangan Kuartal III-2023 di Jakarta, Senin (30/10). Dia menyebutkan, per 30 September 2023 total penyaluran kredit BJTM tercatat Rp51,77 triliun atau bertumbuh 12,61 persen (y-o-y).

 

"Penyaluran kredit kami yang meningkat signifikan tersebut jauh berada di atas rata-rata pertumbuhan industri perbankan yang sebesar 8,96 persen," ujar Busrul.

 

Pertumbuhan kredit tertinggi BJTM terjadi pada sektor produktif (komersial dan SME) sebesar 25,44 persen (y-o-y) dan sektor konsumer sebesar 4,74 persen (y-o-y). "Kami rasa akses pembiayaan terhadap pelaku usaha harus dibuka selebar-lebarnya, agar dapat menciptakan lapangan pekerjaan baru. Pertumbuhan penyaluran kredit  merupakan cerminan dari perekonomian yang berjalan dan menandakan adanya kenaikan permintaan barang dan jasa dari masyarakat,” tutur Busrul.

 

Dia menyampaikan, performa BJTM pada tahun ini tercatat semakin solid, tercermin dari total aset per 30 September 2023 yang mencapai Rp107 triliun dibanding posisi per 31 Desember 2022. Kontribusi dari peningkatan aset produktif, yaitu kepemilikan surat berharga meningkat 10,29 persen, penyaluran kredit tumbuh 12,61 persen dan pengelolaan aset produktif yang menghasilkan pertumbuhan pendapatan bunga 3,8 persen.

 

Busrul menyebutkan, selama sembilan bulan pertama tahun ini jumlah laba bersih BJTM sebesar Rp1,09 triliun. Seperti diketahui, pada periode yang sama di 2022, laba bersih BJTM mencapai Rp1,2 triliun. "Profit kami sedikit menurun, karena ada kecenderungan tren suku bunga yang naik," imbuhnya.

 

Sesuai dengan visi dan misi BJTM di 2023, yaitu Menjadi BPD Nomor 1 dan menjadi benchmark untuk peer groups, menurut Busrul, pada Kuartal III-2023 BJTM secara masif mengembangkan bisnis di luar captive market yang telah dikuasai selama ini, dengan menjadikan captive market tersebut sebagai entry point untuk memasuki market area baru.

 

Dia mencontohkan, BJTM gencar melakukan penyaluran kredit produktif, penggalian dana murah untuk segmen atas dan penetrasi layanan devisa. "Pengembangan digitalisasi untuk seluruh aspek, baik business process maupun penyediaan produk dan jasa digital, layanan devisa juga kami lakukan untuk memberikan pengalaman perbankan yang baru bagi nasabah eksisting maupun untuk meraih market area yang baru,” paparnya.

 

Lebih lanjut Busrul mengungkapkan, capaian pertumbuhan kredit BJTM telah membuat rasio pembiayaan terhadap pengelolaan dana (LDR) pada Kuartal III-2023 menjadi 61,49 persen atau meningkat dibanding Kuartal III-2022 yang masih 55,4 persen.