“Kali ini, kita harus berbuat lebih baik. Revolusi ini harus adil dan harus bermanfaat bagi rakyat," ujar Wapres Gibran. 

G20 harus memastikan bahwa AI menjadi kekuatan yang inklusif. Inklusivitas itu dapat terwujud dengan tata kelola yang etis dan akses yang setara, sehingga para inovator dapat mengakses kumpulan data, sistem pelatihan, dan platform global. 

Indonesia percaya bahwa transisi inklusif dimungkinkan, dan oleh karena itu kami mendukung kesepakatan kerja warga negara G20 untuk upah yang adil, kesetaraan gender, pelatihan keterampilan ulang, dan perlindungan sosial.

Masih dalam pidato berbahasa Inggris di hadapan para pemimpin dunia, Gibran mengatakan bahwa AI juga sangat bergantung kepada mineral kritis yang diperlukan untuk pusat data hingga chip. Namun, Gibran melihat bahwa nilai sebenarnya bahan mentah itu diambil pihak lain, meskipun permintaannya terus meningkat. 

"Untuk waktu yang lama, negara-negara berkembang mengekspor bahan mentah saat nilai sebenarnya diambil pihak lain. Revolusi industri di masa lalu dibangun di atas ketimpangan ini. Kita tidak boleh mengulanginya," tegas putra sulung Presiden ke-7 RI Joko Widodo tersebut. ***