EmitenNews.com - Sejumlah petani pada kawasan perbatasan RI dan Malaysia di Provinsi Kalimantan Barat mengikuti pelatihan dari Kementerian Pertanian RI. Mereka mempelajari penyaluran Kredit Usaha Rakyat [KUR] sebagai akses modal untuk mendukung petani menerapkan teknologi Smart Farming, sehingga modernisasi dan regenerasi petani berlangsung simultan dan masif di Kalimantan.


Pelatihan bertajuk Kewirausahaan bagi Petani Wilayah READSI Kabupaten Sambas itu, diikuti petani dari Kecamatan Teluk Keramat, Tangaran dan Paloh. Sementara Pelatihan Diversifikasi Olahan Jagung bagi Peningkatan Usaha dan Status Gizi RTP Wilayah READSI Kabupaten Sanggau dari Kecamatan Beduai, Balai dan Entikong. Keenam kecamatan pada dua kabupaten berbatasan langsung dengan Malaysia.


Pelatihan oleh Kementan tersebut didukung oleh Program Rural Empowerment and Agricultural Development Scaling-up Initiative [READSI] tersebut difasilitasi Balai Besar Pelatihan Pertanian [BBPP] Binuang sementara mitra perbankan penyalur KUR, BPD Bank Kalbar dan BRI.


Penyerahan KUR secara simbolis diserahkan oleh Kepala BBPP Binuang, Yulia Asni Kurniawati kepada peserta pelatihan di Balai Diklat Pelatihan Anjungan Kabupaten Mempawah, Kalbar pada Selasa [26/4/2022].


Langkah tersebut sejalan harapan Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo bahwa Kementan akan terus menggenjot penyerapan KUR Pertanian sebagai satu alternatif pembiayaan yang tepat. Mentan Syahrul pada menerima penghargaan dari Menko Perekonomian Airlangga Hartarto atas realisasi penyaluran KUR Pertanian 2021 mencapai Rp85,62 triliun bagi 7,5 juta debitur atau 122,31% melampaui target Rp70 triliun bagi 2,6 juta debitur.


"Kami menyadari keterbatasan anggaran pemerintah, tidak akan mampu sepenuhnya membiayai sektor pertanian. Capaian KUR ini, kami ucapkan terima kasih pada Himbara, petani, dan semua pihak yang mendukung pertanian maju, mandiri, dan modern,” kata Mentan Syahrul saat menerima penghargaan, Selasa [18/1/2022].


Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan [BPPSDMP] Dedi Nursyamsi mengatakan, Kementan mengakui kendala petani pada permodalan dan akses terhadap sumber pembiayaan pertanian, maka pemerintah menggulirkan KUR untuk mengatasinya. Petani penerima manfaat READSI diharapkan dapat memanfaatkan KUR menjadi fasilitas permodalan dalam mengakses teknologi smart farming.


Kepala Pusat Pelatihan Pertanian BPPSDMP [Puslatan] Leli Nuryati menambahkan bahwa peserta pelatihan tidak cukup hanya mengikuti pelatihan di kelas, melainkan harus terjun untuk praktek lapangan, menggunakan KUR sebagai bantuan modal pengembangan usaha petani di daerah perbatasan Indonesia dan Malaysia. Pertanian modern, kata dia, harus diterapkan dari hulu hingga hilir, memerlukan dukungan petani milenial untuk mewujudkan pertanian modern.


Kepala BBPP Binuang, Yulia Asni Kurniawati mengatakan dana KUR yang diserahkan pada 10 peserta dari Sanggau dan Sambas total berjumlah Rp325 juta. Guna permudah proses akses KUR, peserta pelatihan telah dihubungkan dengan pihak perbankan yaitu BPD Bank Kalbar dan BRI. "KUR sangat bermanfaat dalam membantu petani untuk mengembangkan budidaya pertanian dari hulu ke hilir. KUR Pertanian, program pembiayaan dengan bunga yang disubsidi oleh pemerintah."


KUR diserahkan Kabalai Yulia AK didampingi Kepala Cabang BRI unit Anjungan, Amar. Penerima KUR antara lain Damianus Deraman dan Iskandar masing-masing Rp10 juta melalui BRI; Wira Iswara Rp25 juta dan Usni Rp60 juta [Bank Kalbar]; Syahrial Rp50 juta [BRI], Diana Rp35 juta [BRI]; Febrika Rp50 juta [BNI], Ermawana Rp10 juta [BRI]; Hamdani Rp25 juta [BRI] dan Masjan Rp50 juta [BRI]. ***