EmitenNews.com - Bank Pan Indonesia (PNBN) membukukan laba bersih Rp2,531 triliun sepanjang 2023. Menyusut 16,7 persen dibanding tahun 2022 terbilang Rp3,041 triliun. Laba per saham dasar melorot Rp105,11 per lembar pada akhir 2023, dan akhir 2022 berada di level Rp126,28 per helai.

Presiden Direkur PNBN, Herwidayatmo melaporkan, pendapatan bunga bersih sepanjang tahun 2023 tercatat sebesar Rp9,206 triliun. Hasil itu turun 7,4 persen dibanding tahun 2022 yang mencapai Rp9,948 triliun.

Pasalnya, beban bunga membengkak 35,9 persen secara tahunan menjadi Rp5,381 triliun. Namun, pendapatan operasional lain tumbuh 29,1 persen secara tahunan menjadi Rp2,576 triliun pada tahun 2023.

Pengurangnya, total beban operasional membengkak 5,2 persen secara tahunan menjadi Rp5,345 triliun pada tahun 2023. Selain itu, beban kerugian penurunan nilai menyusut 1,18 persen secara tahunan menjadi Rp2,757 triliun. 

Hasilnya, laba operasional melorot 9,6 persen secara tahunan menjadi Rp3,679 triliun pada tahun 2023. Data tersebut tersaji dalam laporan keuangan tahun 2023 telah audit emiten bank anak usaha Panin Financial yang diunggah pada laman Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (23/2/2024).

Sementara itu, kredit yang disalurkan tumbuh 6,5 persen secara tahunan menjadi Rp131,49 triliun pada tahun 2023. Senada, total simpanan meningkat 2,2 persen secara tahunan menjadi Rp135,08 triliun pada tahun 2023.

Patut dicatat rasio keuangan penting seperti KPMM meningkat menjadi 32,4 persen pada akhir tahun 2023 dari 30,07 persen di tahun 2022. NPL gross membaik menjadi 3,09 persen dari 3,53 persen, NPL net turun jadi 0,57 persen; ROA 1,57 persen, ROE 5,42 persen; NIM 4,93 persen; BOPO 78,18 persen. (*)