Lima Saham Kompak Ambles Usai Dibayangi UMA
Ilustrasi tren penurunan harga (downtrend).
EmitenNews.com - Bursa Efek Indonesia (BEI) mengumumkan sorotannya kepada terdakwa lima saham yang sebelumnya mencatatkan lonjakan harga secara agresif. BEI menerbitkan pengumuman Unusual Market Activity (UMA) terhadap kelima saham tersebut yakni, Soraya Berjaya Indonesia (SPRE), Urban Jakarta Propertindo (URBN), Pelayaran National Bina Buana Raya (BBRM), MNC Energy Investments (IATA), dan Newport Marine Services (BOAT).
Sebelum pengumuman UMA, saham SPRE tercatat reli kuat. Dalam sepekan, saham ini sempat melesat 31,25 persen atau naik 50 poin ke level Rp210. Secara bulanan, SPRE menguat 65,35 persen dari posisi Rp127 pada 18 November 2025, sementara secara tahunan tercatat naik 15,38 persen dari harga awal tahun di Rp182.
Saham URBN juga mencatat penguatan signifikan, dengan kenaikan 50,79 persen dalam sepekan atau naik 97 poin ke Rp288. Dalam sebulan, URBN melesat 55,68 persen, dan secara tahunan melonjak 128,57 persen dari Rp126 pada awal Januari 2025.
Adapun saham BBRM dalam sepekan melonjak 70 persen atau naik 82 poin ke Rp199, dilanjutkan penguatan 128,74 persen secara bulanan. Sepanjang tahun berjalan, saham ini telah melesat 151,90 persen dari harga awal Januari di Rp79.
Saham IATA juga mencatat reli, dengan kenaikan 32,43 persen dalam sepekan ke level Rp147, menguat 70,93 persen secara bulanan, serta melesat 194 persen sepanjang tahun dari harga awal Rp50 per saham.
Sementara itu, saham BOAT dalam sepekan naik tipis 6,54 persen ke Rp228, namun secara bulanan telah menguat 79,53 persen, dan sepanjang tahun mencatatkan kenaikan 16,92 persen dari Rp195.
Namun pascaterbit pengumuman UMA, tekanan jual langsung terjadi pada pembukaan perdagangan Jumat (18/12). Saham SPRE memimpin pelemahan dengan jatuh ke auto rejection bawah (ARB) di Rp189, turun 10 persen atau 21 poin. Saham URBN menyusul turun 7,64 persen ke Rp266, diikuti BBRM yang melemah 6,03 persen ke Rp187. Selanjutnya saham IATA turun 5,44 persen ke Rp139, sementara BOAT terkoreksi 3,51 persen ke Rp220.
Kepala Divisi Pengaturan dan Operasional Perdagangan BEI, Pande Made Kusuma Ari A., menegaskan bahwa pengumuman UMA bertujuan meningkatkan kewaspadaan investor terhadap pola transaksi yang tidak biasa.
Pande Made menyebut pengumuman UMA tidak serta-merta menyatakan adanya pelanggaran. Investor diharapkan mencermati jawaban perusahaan atas permintaan klarifikasi bursa dan mempertimbangkan risiko sebelum mengambil keputusan investasi. Keputusan UMA tersebut mulai efektif diberlakukan pada Jumat (18/12). (*)
Related News
BEI Makin Ceria, Jumlah Investornya Tembus 20 Juta!
RI - Jepang Perkuat Penggunaan Uang Lokal dalam Transaksi Bilateral
Empat Saham Lepas Suspensi: Dua Masih Ngacir, Sisanya Jeblok
Sempat Pede ARA, Tiga Saham Ini Membeku
Bank Indonesia Rilis Sukuk Rp3,8 Triliun
Empat Saham Lepas Suspensi: Tiga Tembus Level ARA, Sisanya ARB





