EmitenNews.com - Essa Industries Indonesia (ESSA) sepanjang 2023 mencatat laba USD34,61 juta. Longsor 75 persen dari periode sama akhir 2022 senilai USD138,84 juta. Alhasil, laba per saham dasar emiten asuhan Boy Thohir itu menjadi USD2,033 dari episode sama tahun sebelumnya USD8,865.

Perosotan laba itu, menyusul pendapatan hanya terakumulasi USD344,96 juta, anjlok 52 persen dari posisi sama 2022 senilai USD731,49 juta. Beban pokok pendapatan USD241,78 juta, susut dari fase sama akhir 2022 sebesar USD390,32 juta. Laba kotor USD103,17 juta, melepuh dari akhir 2022 sebesar USD341,16 juta.

Beban penjualan turun signifikan menjadi USD536,90 ribu dari akhir 2022 sebesar USD2,76 juta. Beban umum dan administrasi USD25,59 juta, susut dari periode sama akhir 2022 senilai USD36,63 juta. Penghasilan keuangan USD2,52 juta, melejit 157 persen dari episode sama 2022 senilai USD986,87 ribu. 

Beban keuangan USD17,62 juta, mengalami perosotan dari akhir 2022 sebesar USD31,78 juta. Keuntungan dan kerugian lain-lain USD155,75 ribu, bengkak 102 persen dari untung USD5,09 juta. Laba sebelum pajak penghasilan USD61,78 juta, drop 77 persen dari posisi sama akhir 2022 sebesar USD276,06 juta. 

Beban pajak USD15,06 juta, susut dari USD55,27 juta. Laba bersih tahun berjalan USD46,72 juta, mengalami koreksi 78 persen dari USD220,79 juta. Ekuitas USD497,74 juta, turun dari USD525,36 juta. Total liabilitas USD197,69 juta, susut dari USD305,93 juta. Aset USD695,44 juta, tereduksi dari USD831,29 juta. (*)