EmitenNews.com - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut B. Pandjaitan mengungkapkan salah satu kekhawatiran masyarakat dalam penggunaan kendaraan listrik berbasis baterai (KLBB) adalah terkait ketersediaan infrastrukturnya yaitu Stasiun Penukaran Baterai (Swap Station) dan Stasiun Pengisian Listrik (Charging Station).


“Oleh karena itu, penting bagi kita semua untuk terus bekerja sama dan berinovasi dalam menciptakan solusi yang efisien dan efektif,” tegas Luhut dalam arahannya pada peluncuran Battery Asset Management Services Senin (12/6). Peluncuran ini merupakan hasil kerja sama dan kolaborasi antara Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Indonesia dan BUMN Tiongkok dalam pengembangan baterai di Indonesia.


Menko menilai kolaborasi dengan China ini merupakan langkah yang baik untuk percepatan adopsi kendaraan listrik. "Melalui kerja sama ini, Indonesia dapat melakukan lompatan untuk menciptakan ekosistem kendaraan listrik yang lebih baik tanpa harus menjalani proses learning curve dalam pengembangan ekosistem kendaraan listrik,” tambahnya.


Dengan terciptanya ekosistem yang baik, hal ini juga akan berdampak pada tumbuhnya investasi di supply chain kendaraan listrik. Dengan volume kendaraan listrik yang feasible, Investor akan melihat investasi di Indonesia menjadi sesuatu yang menjanjikan. Investasi yang masuk akan mendorong pertumbuhan ekonomi, dan menjadi katalis penciptaan lapangan kerja dan pemanfaatan bahan baku lokal.


Pada kegiatan ini juga ditandatangani dua nota kesepahaman antara Indonesia dan Tiongkok. Kerja sama saat ini dikhususkan untuk pengembangan ekosistem industri Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB) dan Joint Study pengembangan sistem penukaran baterai untuk alat berat untuk pertambangan dan pelabuhan.


Menko Luhut juga menyampaikan PLN saat ini memiliki sisa sebesar 5 GigaWatt (GW) yang rencananya akan diambil oleh salah satu investor alumunium. “Kedepannya keuangan PLN dapat menjadi lebih rapih dan tertata,” ujar Menko Luhut.


Ini adalah model kerjasama yang baik yang harusnya menjadi pola investasi tidak hanya di sektor Kendaraan Listrik, tapi untuk seluruh sektor yang lain. “Saya yakin, dengan kerjasama dan inovasi ini, kita bisa melangkah lebih cepat menuju energi yang lebih bersih dan berkelanjutan,” tutup Menko Luhut.(*)