EmitenNews.com - Mari sejenak menyunggingkan senyum di tengah perkembangan pandemi Covid-19. Guru Besar Departemen Mikrobiologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI), Prof Amin Soebandrio melihat, virus Corona, atau coronavirus disease 2019 (Covid-19). Mutasi virus Corona yang bermunculan justru membuat virus tersebut semakin melemah.


Dalam konferensi virtual di channel Youtube BNPB, seperti dikutip Minggu (4/9/2022), Prof Amin Soebandrio mengemukakan, walaupun virus Covid-19 terus bermutasi, tetapi sebagian besar mutasi itu justru membuat virusnya tambah lemah.


Seperti kita tahu, pandemi Covid-19 belum berakhir, di tengah munculnya berbagai mutasi varian baru virus Corona. Saat ini, varian Omicron sedang melanda berbagai negara di dunia termasuk Indonesia. Sebelumnya, ada varian delta dan lainnya.


Menurut Amin Soebandrio, hanya sekitar 4-5 persen dari mutasi virus tersebut yang berubah menjadi lebih fit atau bisa menyesuaikan diri menjadi lebih baik. Itu berarti, 4-5 persen mutasi virus Covid-19 itu, yang lebih bisa menyesuaikan diri terhadap tekanan lingkungannya baik itu obat ataupun antibodi dan sebagainya.


Jangan salah. Menurut Amin Soebandrio, justru jumlah persentase kecil ini yang perlu kita perhatikan dan terus hadapi. Termasuk dengan mengupayakan vaksinasi dan menjaga protokol kesehatan.


"Kelompok 4-5 persen itu yang harus kita hadapi. Kita harapkan walaupun masih bermunculan beberapa varian yang cukup mengkhawatirkan, tetapi diharapkan dengan rentang waktu tertentu semakin lama justru akan semakin menurun baik kemampuan menularnya maupun virulensinya,” katanya.


Amin Soebandrio mengingatkan, manfaat vaksinasi Covid-19 harus dipahami oleh semua pihak. Sekecil apapun kekebalan atau antibodi itu sudah bermanfaat tentunya kita bermanfaat. Vaksinasi akan bermanfaat membuat kekebalan masyarakat atau herd immunity yang bisa membatasi ruang gerak virus terus bermutasi.


Hari ini, Minggu, pemerintah kembali memperbarui data pandemi Covid-19. Ada tambahan 2.764 kasus infeksi virus Corona, atau coronavirus disease 2019 (Covid-19).


Satgas mencatat, hari ini sedikitnya 48.694 spesimen yang diperiksa pemerintah dari seluruh wilayah di Tanah Air. Dari situ diketahui ada 2.715 suspek yang diamati, tercatat sebanyak 41.814 kasus aktif.


Kasus aktif adalah pasien Covid-19 yang masih menjalani pengobatan di rumah sakit, dan fasilitas kesehatan lainnya, atau mencoba berikhtiar sembuh dengan isolasi mandiri (isoman) di tempat masing-masing.


Satgas Penanganan Covid-19 juga melaporkan jumlah pasien sembuh bertambah 3.751 kasus, meninggal bertambah 16 kasus. ***