EmitenNews.com -PT Mayora Indah Tbk. (MYOR) mengejar target penjualan hingga akhir tahun 2023, sebesar Rp33,74 triliun atau tumbuh 10% dibandingkan penjualan tahun 2022 sebesar Rp30,66 triliun. Lalu laba bersih ditargetkan Rp2,6 triliun.

 

Kata Direktur Mayora, Ricky Afrianto, target penjualan ini sedikit di atas pertumbuhan tahun lalu yang menyentuh 9,9%. Untuk itu memenuhi target penjualan dan laba, disampaikannya, perlu strategi kencang di sisa tahun 2023. "Saya pikir, pertama, setelah pandemi, kita harus memastikan distribusinya naik lagi, yang mana kita lakukan sejak kuartal kedua. Sekarang semuanya terbuka, jadi sekarang kita harus cepat untuk memastikan ketersediaan di pasar,"ujarnya.

 

Tak hanya dari sisi distribusi pasokan produk ke ritel, Ricky juga menekankan pentingnya dukungan pemasaran dan investasi dalam brand. Dia memastikan Mayora akan fokus beriklan untuk mendorong visi dari strategi tersebut.

 

Pada saat perusahaan lain menghentikan inovasi dan tidak mengeluarkan produk-produk atau brand baru, Mayora percaya diri untuk mulai tancap gas memperkenalkan produk barunya. Bahkan selama pandemi, Ricky menyebut MYOR tetap merilis sekitar 10 varian merek makanan dan minuman baru.

 

Ricky menuturkan, pihaknya optimistis penghujung tahun adalah momentum tepat di mana permintaan pasar kembali bergeliat, serta momentum masa pemilihan umum (Pemilu) 2024 yang dapat mempercepat perputaran uang di tengah masyarakat. "Ini sudah hampir memasuki masa pemilu, semoga tidak ada halangan dan berlangsung Februari 2024. Nah, dari kuartal keempat biasanya sudah mulai ada peningkatan kekuatan konsumen terutama dalam industri Fast Moving Consumer Good [FMCG]," jelasnya.

 

Optimisme Mayora juga ditopang pasar ekspor yang dinilai semakin cerah. Sebab, Mayora disebut menguasai sejumlah pasar dunia salah satunya melalui produk seperti Kopiko Candy yang menjadi permen kopi No.1 di dunia atau Kopiko Coffee yang memegang kendali di Filipina.

 

Adapun, produk Mayora saat ini dieskpor ke 100 negara lebih dengan kontribusi penjualan ekspor pada semester I/2023 mencapai 50% dari total pendapatan sebesar Rp14,81 triliun, naik 3,09 persen (year-on-year/yoy).