EmitenNews.com - PT Medco Energi Internasional (MEDC) paruh pertama 2022 mencatat laba bersih USD270,1 juta, melejit 482,11 persen dari periode sama tahun lalu USD46,48 juta. Itu didukung pendapatan USD1,14 miliar naik 80,34 persen dibanding edisi sama tahun lalu USD636,29 juta.


Pendapatan itu, dari kontrak dengan pelanggan USD1,12 miliar, naik dari edisi sama tahun sebelumnya USD617,43 juta, dan pendapatan keuangan tumbuh menjadi USD20,85 juta. Laba bersih USD270 juta, naik 480 persen, dan EBITDA USD806 juta, naik karena volume minyak, gas, tembaga kuat, dan harga komoditas membaik.


EBITDA kuartal II-2022 USD492 juta akibat harga komoditas lebih tinggi, dan kontribusi penuh dari Koridor. Harga minyak rata-rata semester pertama USD104,4 per bbl, dan harga jual rata-rata tertimbang gas USD7,7 per mmbtu. Utang konsolidasi USD3,2 miliar, utang grup-grup dibatasi USD2,8 miliar dengan USD208 juta dilunasi sejak akuisisi Koridor. Utang bersih USD2,4 miliar, dan utang bersih grup terbatas terhadap EBITDA meningkat menjadi 1,6x.


Produksi minyak dan gas mencapai 153 mboepd, naik 63 persen termasuk kontribusi Koridor baru sejak Maret. Biaya produksi USD6,5 per boe, dan produksi proforma3 181 mboepd. Belanja modal USD102 juta, terutama untuk pengembangan beberapa proyek pembangunan South Natuna Sea Block B PSC.


Shark field mulai beroperasi pada Juni 2022, gas pertama Proyek Perpanjangan Belida diharap pada kuartal IV-2022, dan minyak pertama lapangan Forel dan gas lapangan Bronang diharapkan pada kuartal IV-2023 beroperasi. Selain itu, Medco Power mencatat penjualan 1.962 GWh, dengan 22 persen dari sumber terbarukan. Penjualan listrik naik 45 persen dengan kontribusi 275 MW dari Pembangkit Listrik Swasta di Riau mulai beroperasi pada Februari 2022, dan 26MWp Sumbawa Photovoltaic (PV/pembangkit listrik tenaga surya) mulai beroperasi pada Juni 2022.


Medco Power terus melanjutkan pengembangan proyek terbarukan di Ijen, pengembangan panas bumi 30 MW, dan proyek Bali Solar PV 2x25MWp. Selanjutnya, produksi tembaga 209 Mlbs, naik 103 persen, dan produksi emas 351 Kozs, naik 538 persen, mengikuti kenaikan Tahap 7. Dan, selanjutnya harga tembaga mencapai USD4,46 per lb. (*)