EmitenNews.com—PT Timah Tbk (TINS) hari ini mengumumkan Laporan Keuangan Konsolidasian untuk periode yang berakhir 31 Desember 2022 yang telah diaudit. Di tahun 2022, Perseroan hanya membukukan laba bersih sebesar Rp1,04 triliun atau turun 20,05 persen dibandingkan capaian tahun 2021 senilai Rp1,30 triliun.

 

Merujuk data laporan keuangan TINS yang dikutip, Kamis (16/3/2023). Memang pendapatan BUMN ini terjun cukup dalam sebesar 14,39 persen dari Rp14,60 triliun di tahun 2021 menjadi hanya Rp12,50 triliun di 2022.

 

Sedana dengan itu, beban pokok pendapatan juga turun menjadi Rp9,97 triliun dari Rp11,16 triliun. Sehingga laba bruto TINS per 31 Desember 2022 hanya terkumpul Rp2,52 triliun, turun signifikan dari tahun 2021 uang terkumpul Rp3,43 triliun.

 

Akibatnya laba per saham dasar TINS hanya tersisa Rp140 di periode akhir tahun 2022 dibandingkan akhir tahun 2021 yang tercatat masih senilai Rp175 per saham dasar.

 

Perseroan memproduksi bijih dan logam timah tahun 2022 masing-masing sebesar 20.079 ton dan 19.825 metrik ton serta penjualan logam tahun 2022 sebesar 20.805 metrik ton.

 

Posisi nilai aset Perseroan pada akhir tahun 2022 sebesar Rp13,07 triliun. Sementara posisi liabilitas sebesar Rp6,03 triliun, turun 28% dibandingkan posisi akhir tahun 2021 sebesar Rp8,38 triliun dikarenakan berkurangnya pinjaman jangka pendek. 

 

“Perseroan berhasil menurunkan interest bearing debt berupa pinjaman bank, liabilitas supplier financing dan utang obligasi sebesar 41% menjadi Rp3,00 triliun dari posisi akhir tahun 2021 sebesar Rp5,11 triliun” ujar Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko PT TIMAH Tbk, Fina Eliani. 

 

Posisi ekuitas sebesar Rp7,04 triliun, naik 12% dibandingkan posisi akhir tahun 2021 sebesar Rp6,31 triliun.