EmitenNews.com - Debut perdana Jobubu Jarum Minahasa (BEER) di Bursa Efek Indonesia (BEI) mendapat respons positif investor. Buktinya, saham perseroan menjadi incaran pelaku pasar. Efeknya, saham produsen minuman alkohol itu melejit 12,7 persen.


Tepatnya, menguat 28 poin menjadi Rp248 per helai dari harga perdana sejumlah Rp220 per eksemplar. Pada pukul 09.40 WIB, saham Jobubu ditransaksikan 2 juta lot senilai Rp44,44 miliar. Saham Jobubu menyentuh level tertinggi Rp260, terendah Rp228, dan rata-rata Rp244 per lembar.


Dengan data dan fakta itu, saham perseroan mempunyai nilai kapitalisasi pasar Rp992 miliar. Pencatatan perdana saham Jobubu terjadi di tengah lonjakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) 16 poin alias 0,2 persen menjadi 6.670. Jobubu sebuah perusahaan kebanggaan warga Sulawesi Utara (Sulut). 


Beberapa produk perseroan yaitu Cap Tikus 1978, Daebak Soju, dan Daebak Sparks. Dengan demikian, Jobubu pada awal 2023 masuk BEI akan menyerap dana IPO Rp176 miliar. Produsen minuman Cap Tikus 1978, Daebak Soju, dan Daebak Sparks melepas 800 juta saham baru dari portepel setara 20 persen. Dan bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi efek adalah UOB Kay Hian Sekuritas. 


Jobubu melepas 20 persen dari jumlah saham, artinya 20 persen persen dari 100 persen saham milik Jobubu dapat dimiliki publik. Minat publik terhadap pelepasan saham perseroan terhadap pembelian saham mengalami oversubscribe 20 kali. Itu merupakan kabar baik sebagai awal perjalanan Jobubu.


Para pembeli saham Jobubu dari berbagai kalangan dan institusi juga retail di Indonesia. Tak hanya Indonesia, pembeli saham Jobubu juga sangat diminati Cina, India, dan beberapa negara lain. Kehadiran produk Cap Tikus 1978 bukan hanya jadi kebanggan Jobubu, tapi dalam memajukan perekonomian bangsa diwujud nyatakan Jobubu menjadi perseroan terbuka. 


Produk Cap Tikus 1978 diproduksi Jobubu juga mendapat dukungan instansi pemerintah pusat atau daerah yaitu mendapat dukungan dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Pemerintah Kabupaten Minahasa Selatan, ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI), dan ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo). 


Selain itu, Jobubu juga tak lepas dari dukungan 30 ribu petani Cap Tikus Sulut, melalui dukungan langsung Pemerintah Provinsi Sulut yaitu Gubernur Olly Dondokambey, dan Wagub Steven Kandow serta Bupati Minsel Franky Wongkar dan Wabup Petra Rembang. (*)