Mengapa Telkom (TLKM) Kalah Dalam Lelang Spektrum 1,4 GHz?

ilustrasi lelang frekuensi
Memiliki banyak pakar dan punya kompetensi unggul, Telkom lupa bahwa memiliki spektrum frekuensi adalah pondasi untuk memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa.
Apalagi di era transformasi digital, wireless access dan AI sekarang ini.
Teknologi BTS (base transceiver station) dan CPE (customer premises equipment) pada sistem BWA kini berkembang pesat. Kedepan kita akan menyaksikan lanskap internet yang sama sekali baru. Kompak dalam infrastruktur, praktis dalam instalasi, mudah dalam penyebarannya.
Akses internet niscaya akan segera hadir di seluruh Nusantara.
Telkom dengan segala pengalaman dan infrastruktur pendukungnya, sejatinya tidak boleh kalah dalam tender ini.
Apa yang tidak dipunyai Telkom?
Semua BTS BWA ini nantinya akan memerlukan konektivitas backbone serat optik. Para pemenang tender belum memilikinya. Telkom punya lokasi di semua titik di mana BTS kelak didirikan dari Sabang sampai Merauke, kompetitornya harus mencari site baru.
SDM Telkom tersedia di seantero Nusantara, yang lain harus memulai dari nol.
Sesaat ketika timnas Garuda kita tersisih, Ketum PSSI Erick Thohir, tanpa ampun memecat pelatih Patrick Kluivert.
Telkom kalah tender, pasar bereaksi negatif. Harga saham bluechip TLKM terkoreksi.
Bila pada hari Rabu, 15 Oktober 2025 (hari pengumuman hasil tender) masih berada di Rp3.080, tanggal 16/10 turun Rp2.950; dan pada 17/10 sore, ditutup pada posisi Rp2.880 per lembar.
Kegagalan ini bukanlah layaknya timnas sepak bola. Kendati begitu, bolehlah Anda mengira-ngira, gerangan apa konsekuensi dari kegagalan Telkom di tender kemarin.
Selamat kepada PT Telemedia Komunikasi Pratama (mewakili Surge) dan PT Eka Mas Republik (mewakili My Republic) atas sukses dalam lelang spektrum frekuensi 1,4 GHz tahun 2025. Semoga amanah.
Telkom tetaplah berkiprah dan selalu semangat. Laksanakan motto BISA, (bravely- integrity- service excellence- agility) dengan penuh komitmen.
Selamat datang era internet ramah dan murah di Indonesia!
Selamat berhari Minggu. Salam sehat ????.
Garuda Sugardo, IPU (Wantiknas, ex BOD Telkomsel dan Telkom).
Bdg 191025.
Related News

Strategi Utang $2,54 M: Peluang Diversifikasi atau Jebakan Kurs?

Dampak Pergerakan Indeks Luar Negeri terhadap Pasar Saham Indonesia

Penertiban Saham Gorengan dan Pentingnya Upaya Bersama

BEI Kaji Penyesuaian Free Float 30% untuk Emiten IPO, Apa Dampaknya?

Bagaimana Market Marker & Liquidity Provider Menghidupkan Pasar Modal?

Obligasi Danantara: Kupon Rendah, Sinyal Kuat atau Tanda Waspada?