Mengintip Bisnis Mark Dynamics (MARK), Emiten Tanpa Kompetitor di Bursa Efek Indonesia
EmitenNews.com - Mungkin tepat jika pepatah yang menyebutkan diam-diam menghanyutkan diberikan kepada emiten dengan kode saham MARK ini. Kinerja termasuk didalamnya kapasitas produk, performance ekspor melesat seperti roket setelah hampir lima tahun melantai.
PT Mark Dynamic Indonesia Tbk (MARK) bergerak di sektor cetakan untuk pembuatan sarung tangan dan merupakan satu-satunya yang berada di Indonesia, Bahkan merupakan perusahaan cetakan sarung tangan dengan produksi terbesar di dunia.
MARK sebagai emiten di Bursa Efek Indonesia tidak memiliki kompetitor atau pesaing. Sehingga di tengah badai pandemi kinerja MARK tetap stabil bahkan condong berkembang lebih signifikan. Perusahaan yang sama dengan Mark Dynamics atau kompetitor perseroan hanya ada dua yaitu ada di Malaysia dan China.
MARK membuat cetakan untuk membuat sarung tangan. “Adapun bahan baku untuk pembuatan cetakan sarung tangan yang diproduksi oleh Mark Dynamics adalah bahan premium seperti campuran tanah liat, aluminat atau kaolin dan ada beberapa komposisi yang dicampur sehingga menjadi bahan baku yang siap menjadi spesial produk yang diekspor ,” kata Ridwan Goh Direktur Utama Mark Dynamics, kepada Media, Senin (4/4/2022).
Perseroan yang masuk dalam kategori industri pengguna gas dengan tiga pabrik saat ini mampu mencetak 2 juta cetakan tangan perbulan. Mengenai kinerja Mark Dynamic, meski masih di tengah pandemi malah terlihat sangat mencolok pertumbuhannya, seiring dengan permintaan sarung tangan medis yang terus melonjak yang berujung kepada meningkatnya permintaan cetakan sarun tangan untuk kebutuhan medis atau gaya hidup dalam kesehatan yang makin disadari masyarakat.
Saat ini Mark Dynamic memiliki utilisasi pabrik sekitar 96% dari kapasitas produksi. dari total produksi yang dihasilkan oleh Mark Dynamic untuk pasar domestik hanya sekitar 5% dan 95% nya merupakan ekspor .
Ridwan menegaskan mengenai pentingnya kualitas produknya dimata konsumen/pelanggan. “Bahwa sektor kinerja perseroan merupakan hal khusus yang tidak bisa dikerjakan oleh banyak pihak mengingat untuk kualitas sarung tangan yang digunakan di pasar dunia tergantung pada tingkat kualitas cetakannya,” tegasnya.
Mayoritas cetakan sarung tangan MARK selama ini diekspor ke luar negeri seperti Thailand, Vietnam, China, Amerika dan saat ini menjajaki pasar baru yaitu Eropa.
Bahkan Ridwan menambahkan mengenai lamanya memenuhi pemesanan yang bisa memakan wakti satu tahun atau indennya saat pandemi terjadi. Namun seiiring membaiknya kondisi pandemic covid-19, dan bergerak menuju kondisi normal di tahun 2022 ini, diperkirakan hanya perlu waktu dua hingga tiga bulan.
Di sisi lain Ridwan menyayangkansayangkan hingga saat ini mayoritas sarung tangan medis di Indonesia masih dipenuhi oleh pasar impor.Padahal dari segi performance sekali lagi MARK sangat mumpuni.
Mark Dynamic sendiri sudah bergerak di industri cetakan untuk sarung tangan sekitar 20 tahun dan memiliki prospek pertumbuhan per tahunnya sekitar 8 hingga 10 persen dalam keadaan normal. Namun, di tengah pandemi pertumbuhannya bisa menyentuh di atas itu hingga 20 ataupun 30 persen lebih. Good Job Mark!
Advertorial
Related News
TBS Energi Utama (TOBA) akan Lepas Saham Anak Usaha, Tunggu RUPS
Industri Perfilman RI Cerah, Saham VERN Alami Oversubscribe 63,22 Kali
Putusan OJK, Saham Master Print (PTMR) Kini Berefek Syariah
Layanan Wealth Management BRI (BBRI) Dapat Pengakuan Kelas Dunia
Elnusa (ELSA) Raih Penghargaan Berkat Kebangkitan Sumur PHM
TBS Energi (TOBA) Minta Restu Buyback Saham Rp474,5M