EmitenNews.com -Sejalan dengan meningkatnya penjualan kendaraan roda empat dan roda dua di Indonesia, PT Astra Otoparts Tbk (AUTO) mencatatkan laba bersih konsolidasian sebesar Rp801,6 miliar, atau tumbuh 85,3% pada Semester I 2023 dibandingkan dengan Semester I 2022 yang tercatat sebesar Rp432,5 miliar.

 

Naiknya laba tersebut ditopang pendapatan yang meningkat 9,5% yoy menjadi Rp9,8 triliun.

 

Secara sektoral kinerja AUTO didukung oleh ritel sales domestik periode Juni 2023, yang tumbuh 7,9% yoy. Angka ini lebih baik dibandingkan realisasi bulan sebelumnya yang terkoreksi 4,5% yoy.

 

Dengan kinerja gemilang tersebut, Ajaib Sekuritas memperkirakan, saham AUTO berpotensi  reversal  dari  bearish  jangka pendek membentuk pola  morning star .

 

"Pergerakan harga tertahan di atas MA-20 dengan volume menguat signifikan. Indikator  stochastic goldencross  di area  oversold ," tulis riset Ajaib Sekuritas.

 

Menurut Ajaib, pelaku pasar bisa  buy  pada harga Rp3.220, dengan batas  stoploss  di level Rp3.310, serta target harga ke level Rp3.320.

 

Untuk diketahui, pada tanggal 12 Juli 2023 lalu, Perseroan berkolaborasi dengan PT PLN (Persero) menandatangani nota kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU) untuk mempercepat transisi energi bersih dengan mengembangkan infrastruktur kendaraan listrik (electric vehicle/EV) melalui Astra Otopower, fasilitas pengisian daya Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB) untuk kendaraan listrik roda empat yang telah tersebar di 13 titik menggunakan charging machine yang dikembangkan dan diproduksi sendiri dengan merek ALTRO.

 

Pada segmen usaha manufaktur, Perseroan menjalin kerjasama dengan mitra bisnis ternama dunia untuk memproduksi berbagai macam produk suku cadang yang melayani hampir seluruh pabrikan otomotif dan pasar suku cadang pengganti di Indonesia, baik untuk kendaraan roda dua, roda empat, komersial, dan lainnya.

 

Sepanjang semester I 2023, segmen usaha manufaktur Perseroan membukukan pertumbuhan pendapatan bersih sebesar 18,1% menjadi Rp5,3 triliun, dibandingkan semester pertama tahun 2022 sebesar Rp4,5 triliun.