Menko Airlangga Klaim Penambahan Kasus Covid-19 di Indonesia Lebih Kecil dari Negara Lain

EmitenNews.com - Pemerintah membagikan kabar gembira dari pandemi Covid-19. Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, penyebaran kasus infeksi Virus Corona (Covid-19) di Indonesia lebih sedikit dibandingkan negara negara lain. Data yang diungkap Ketua Umum Partai Golkar tersebut dengan menggunakan rasio 100.000 penduduk.
"Dibandingkan dengan negara lain, kita relatif lebih baik," kata Airlangga dalam konferensi pers, Jakarta, Senin (15/11).
Dengan menggunakan rasio per 100.000 penduduk, Indonesia tercatat hanya 1 yang terkena kasus Covid-19. Sementara, Thailand mencapai 89 kasus per 100.000 penduduk. Singapura tercatat per 100.000 penduduk mencapai 454 kasus. Sedangkan Thailand per 100.000 orang ada 157 kasus. Australia per 100.000 penduduk tercatat 51 kasus.
Karena masih tingginya kasus positif Covid-19 di negara tetangga, menurut Airlangga Hartarto, pemerintah masih akan terus mengkaji untuk membuka pintu masuk dari negara tersebut. "Di beberapa negara tersebut, masih tinggi, kita akan terus mengkaji untuk membuka pintu masuk dari negara tersebut."
Sementara itu, dalam jumpa pers, Senin ini, Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin mengatakan, dalam sepekan terakhir tercatat ada 126 kabupaten dan kota yang mengalami kenaikan kasus positif Covid-19. Dari ratusan kabupaten dan kota itu, ada yang mengalami peningkatan selama tiga pekan berturut-turut.
Kementerian Kesehatan telah melakukan pendalaman penyebab kenaikan kasus Corona pada 126 kabupaten dan kota tersebut. Sebagian besar kenaikannya memang disebabkan karena adanya kasus positif di sekolah dan Lansia.
Menkes Budi mengaku akan segera melakukan konsolidasi dengan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbud Ristek) Nadiem Makarim untuk membahas kasus Covid-19 pada sekolah tatap muka. Rencananya, konsolidasi dilakukan pekan ini.
"Rencananya minggu ini kita sudah bisa selesaikan bagaimana kita bisa tetap melakukan program (sekolah) tatap muka, tapi dengan surveilans yang aktif dan lebih kuratif," ujar mantan Wakil Menteri BUMN ini. ***
Related News

Jalani 2/3 Hukuman Kasus Korupsi BTS, Achsanul Qosasi Bebas Bersyarat

Laporan IMF, Tingkat Pengangguran Indonesia Tertinggi di ASEAN

Stok Beras Diprediksi Capai 4 Juta Ton, Sumringah Betul Mentan Amran

MK Sudah Larang Menteri-Wamen Rangkap Jabatan, Cek Aturannya

Gubernur Sulteng Ungkap Sedihnya Daerah Penyumbang Devisa Negara

Mundur dari Posisi Kepala PCO, Sudah Saatnya Hasan Nasbi MenepiĀ