EmitenNews.com -Di tahun 2023 Global makro ekonomi didominasi oleh pergerakan suku bunga yang melambung serta tingkat inflasi global yang berusaha terus dikendalikan. Pertumbuhan ekonomi diharapkan mencapai soft landing memasuki 2024. Kami melihat pertumbuhan ekonomi global sudah mencapai bottom no way out selain naik ke atas. Dengan suku bunga global mencapai puncaknya maka ada potensi indikasi pemotongan suku bunga di tahun 2024.

Satu dari sedikit ekonomi yang bertumbuh di tahun 2023 adalah Indonesia, sebagai negara yang sedang berkembang dengan kapitalisasi pasar yang kecil mudah di intervensi  sehingga menjadi tujuan investasi. Untuk tahun 2024 adalah musim pemilu dan juga ada pemilihan legislatif secara serentak yang berpotensi menggerakkan roda perekonomian dengan masifnya dana yang dikucurkan (Rp76.6 triliun) dan reaksi berantai lain darinya. Kami melihat siapapun yang tepilih menjadi presiden belum banyak berpengaruh di tahun 2024 namun gelombangnya tentu dapat menggerakan kapal perekonomian Indonesia. BI pun telah berikrar tidak akan menaikkan suku bunga BI Rate di  tahun 2024 bahkan mungkin akan menurunkan disaat Federal Reserve mulai melakukannya. Bagaimanapun The Fed masih jadi bahan contekan BI.

Bursa dan Saham Pilihan

IHSG telah tumbuh besar dengan kapitalisasi pasar yang membengkak dengan 906 follower di dalamnya. Meski di tahun 2023 IHSG bergerak malas namun dengan jumlah IPO baru yang berjumlah 77 atau terbesar sepanjang berdirinya BEI tentu menambah kapitalisasi pasar dan juga beragamnya pilihan investor. Di tahun 2024 kami melihat potensi IHSG untuk tumbuh lebih baik lagi di dukung oleh, pertumbuhan ekonomi global akan mencapai rata-rata 2,5% lebih tinggi dari tahun 2023 walau belum setinggi masa sebelum pandemic. 

Pelemahan harga komoditi akan menyentuh level bottom sehingga berpotensi berbalik arah di tahun 2024. 3) BI rate di janjikan tidak akan ada kenaikan sehingga investor, pemilik perusahaan bisa memiliki strategi lebih awal.

Dalam riset yang diterima EmitenNews.com, KGI Sekuritas memprediksi IHSG akan meningkat hingga level 7820 atau naik 9,8% dari kondisi sekarang di 7125 (12/12/2023) menggunakan valuasi P/E blend 2024F. 

Untuk sektor yang berkontribusi mengangkat kenaikan IHSG kami melihat dari sektor Industri Dasar (IDXBASIC) seperti ANTM (Upside/Ups: 32%), INCO (Ups: 40%), DKFT (Ups: 14%), IFSH (Ups: 20%), MDKA (Ups: 62%) MBMA (Ups: 37%), NCKL (Ups: 16%). Kemudian dari sektor energi kami mengandalkan KKGI (Ups: 38%), TOBA (Ups: 28%) dan INDY (Ups: 32%). Kemudian dari sektor Technologi ada saham, GOTO, NFCX dan MCAS Dimana kami mengandalkan GOTO (Ups: 12%) dibanding yang lainnya. Untuk sektor konsumer cyclical (INDXCYC) kami mendukung AUTO (Ups: 56%) dan DRMA (Ups: 31%). 

Semua saham yang KGI Sekuritas rekomendasikan di tahun 2024 ini di usung dalam tema Nickel dan efeknya. Dimana di sektor Nikel terbagi menjadi 3 bagian yaitu bagian bahan baku, Produk EV, Baterai dan Sepada/Motor Listrik dan Komponen. Kami melihat tahun 2024 semua saham di sektor ini berpotensi mengalami kenaikan, terutama di sektor Bagian Bahan Baku yang lebih mature dibanding sektor produk dan bahan baku.