Miliki Potensi Besar, Ketua DPD Dorong Indonesia jadi Kiblat Busana Muslim Dunia

EmitenNews.com - Indonesia memiliki potensi besar untuk dikembangkan sebagai poros busana Muslim dunia. Para desainer Tanah Air memiliki kreativitas yang mampu menembus keinginan masyarakat internasional. Selain itu, Indonesia memiliki bahan baku melimpah. Pemerintah diminta mendorong dan memberikan dukungan agar Indonesia mendapatkan daya tawar lebih baik di pasar global.
"Potensi Indonesia cukup besar untuk menjadi kiblat busana Muslim global. Kita memiliki banyak desainer yang mumpuni untuk itu. Ini menjadi kekuatan atau modal utama bagi Indonesia untuk menjadi poros busana Muslim global," kata Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti, di sela-sela kunjungan dapil ke Jawa Timur, Jumat (12/11/2021).
Sebagai negara dengan jumlah penduduk umat Muslim terbesar di dunia, LaNyalla menilai hal tersebut realistis diwujudkan. Senator asal Jawa Timur itu mendorong Indonesia menuju pencapaian pertumbuhan produksi busana Muslim yang dapat mengukuhkan posisi Indonesia sebagai pusat atau kiblat busana Muslim dunia. Juga agar menjadi salah satu pemain besar di industri busana Muslim global.
Kekuatan ini harus mampu menguatkan para pelaku usaha yang masih berada di level bawah didukung regulasi yang menumbuhkembangkan industri, akademisi, asosiasi, hingga desainer agar dapat berkolaborasi untuk mengukuhkan kekuatan pasar busana Muslim Indonesia.
"Industri ini masih didominasi pelaku UKM. Pemerintah perlu mendorong dan memberikan dukungan agar Indonesia mampu mendapatkan daya tawar lebih baik di pasar global. Karena UKM sulit bersaing di pasar internasional jika berjalan sendiri-sendiri," ujar LaNyalla Mahmud Mattalitti. ***
Related News

KPK Ungkap Pansus Haji DPR Bikin Ciut Nyali Oknum Kemenag

BBM Tambahan Untuk SPBU Swasta, Pertamina Impor Berupa Base Fuel

Kasus Suap di Inhutani V, KPK Berpeluang Panggil Menhut dan Eks Menhut

Forum Dialog CAEXPO-CABIS 2025: Dorong Hilirisasi Sawit Indonesia

Keracunan Massal MBG Bertambah, Istana Minta Maaf dan Siap Evaluasi

Cegah Monopoli, KPPU Minta Kebijakan Impor BBM Nonsubsidi Dievaluasi