Mitra Angkasa (BAUT) Bagi Dividen 20 Persen Laba 2022, Ini Jadwalnya
Target 2023
Tahun lalu, BAUT meraih laba tahun berjalan naik 35% menjadi Rp 6,44 miliar dari tahun sebelumnya Rp 4,78 miliar dipengaruhi peningkatan penjualan sebesar 51% menjadi Rp 180,92 miliar dari Rp 120,03 miliar. Adapun peningkatan penjualan didorong adanya proyek-proyek baru dan pembukaan outlet baru RJ Steel di empat wilayah di Indonesia: Mojokerto, Krian, Yogyakarta, dan Semarang, sehingga saat ini total outlet RJ Steel di Indonesia mencapai 25 outlet.
Menurut Simon, keberhasilan kinerja keuangan tahun lalu dipengaruhi eksekusi strategi yang tepat, inovasi dan upaya perbaikan secara berkelanjutan agar mampu memenuhi harapan pemangku kepentingan, terutama para pemegang saham.
Direktur Keuangan PT Mitra Angkasa Sejahtera Tbk, Foong Tak Hoy, mengatakan pada 3 bulan pertama tahun ini atau kuartal I-2023, Perseroan meraih pendapatan Rp 59,40 miliar, naik 31% dari periode yang sama tahun lalu Rp 45,30 miliar. Kenaikan pendapatan ini mendorong laba bersih tahun berjalan melesat 347% menjadi Rp 4,30 miliar dari sebelumnya hanya Rp 961 juta.
“Aset kami di kuartal pertama ini naik menjadi Rp 249,30 miliar dari Desember tahun lalu Rp 245,23 miliar, sementara ekuitas Rp 198,37 miliar dan kewajiban Rp 50,10 miliar. Artinya tingkat rasio Debt to Equity Ratio [DER] kami masih di level yang terkendali, hanya 0,26 kali, menandakan kemampuan kami baik dalam menjaga tingkat solvabilitas,” jelas Foong.
Tahun ini, BAUT menargetkan pendapatan naik 45% menjadi Rp 261,95 miliar dibandingkan dengan pendapatan 2022, sementara laba bersih tahun berjalan dibidik juga naik 52% menjadi Rp 9,82 miliar dari laba bersih 2022.
Related News
Drop 137 Persen, SLJ Global (SULI) 2023 Berbalik Tekor USD14 Juta
Akhirnya, Shima Global Lego 136,67 Juta Saham Energi Mega (ENRG)
Menciut 92 Persen, Rugi Sreeya Sewu (SIPD) 2023 Sisa Rp17 Miliar
Entitas EMTK Caplok Cardig Rp872 Miliar, Saham CASS Meroket 27 PersenĀ
Melambung 98 Persen, Wismilak (WIIM) 2023 Raup Laba Rp494 Miliar
Kurangi Kepemilikan, Sang Komisaris Kini Kuasai 0,61 Persen Saham FOLK