EmitenNews.com - Sejak awal tahun 2022, PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) mencatatkan pertumbuhan jumlah investor di Indonesia. Hal itu disampaikan KSEI dalam siaran persnya, Rabu (10/8/2022).


Berdasarkan jumlah Single Investor Identification (SID), jumlah investor pasar modal naik 25 persen dari 7.489.337 investor pada tahun 2021 menjadi 9.376.678 pada 8 Agustus 2022. Berdasarkan jumlah tersebut, investor saham berjumlah 4.072.609, reksa dana 8.700.670, dan investor Surat Berharga Negara (SBN) sebanyak 740.184. Dari sisi demografi per 8 Agustus 2022, investor individu di Indonesia didominasi oleh 62,89 persen laki-laki, 59,16 persen berusia di bawah 30 tahun, 32,68 persen pegawai, 61,87 persen berpendidikan terakhir SMA dan 49,40 persen berpenghasilan Rp10 juta . Rp100 juta per tahun.

 

Untuk program pembukaan rekening online yang merupakan inisiatif KSEI sejak tahun 2019, saat ini terdapat 37 Perusahaan Efek yang bekerja sama dengan Bank Rekening Dana Nasabah (RDN) untuk melayani pembukaan rekening online tanpa perlu tatap muka. Pembukaan rekening online menjadi upaya KSEI untuk memberikan akses kemudahan bagi masyarakat untuk berinvestasi di pasar modal Indonesia.

 

Sejak akhir Januari 2022, KSEI telah resmi mendapatkan izin operasional sebagai anggota BI Fast Payment (BI-FAST) dalam rangka meningkatkan efisiensi transaksi dana di pasar modal Indonesia. Hal ini berimbas dengan lebih murahnya biaya transfer dana di pasar modal Indonesia, khususnya dalam memfasilitasi transaksi ritel, dengan besaran transfer maksimal Rp250 juta.

 

Saat ini KSEI merupakan satu-satunya institusi non-bank dari total 52 anggota BI-FAST. Tahun 2022 juga menandai dimulainya peranan penting KSEI sebagai penyedia rekening dana dalam infrastruktur disgorgement fund sesuai dengan ketentuan yang tertuang pada Peraturan OJK Nomor 65/POJK.04/2020 tentang pengembalian keuntungan tidak sah dan dana kompensasi kerugian investor di bidang pasar modal.