Pefindo Ungkap Peringkat Emiten Prajogo (TPIA)

Pefindo, menetapkan peringkat idAA- untuk PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA) dan obligasi yang masih beredar. Prospek atas peringkat perusahaan petrokimia milik taipan Prajogo Pangestu ini adalah stabil.
EmitenNews.com - Lembaga pemeringkat efek, Pefindo, menetapkan peringkat idAA- untuk PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA) dan obligasi yang masih beredar. Prospek atas peringkat perusahaan petrokimia milik taipan Prajogo Pangestu ini adalah stabil.
"Peringkat mencerminkan pandangan kami mengenai posisi terdepan TPIA dalam industri petrokimia yang didukung oleh sinergi dengan mitra strategis, kegiatan usaha yang terintegrasi secara vertikal dengan fasilitas pendukung yang memadai, serta likuiditas dan fleksibilitas keuangan yang kuat," demikian pernyataan resmi dari Pefindo hari ini.
Peringkat dibatasi oleh struktur permodalan dan kebijakan keuangan yang moderat, sensitivitas terhadap siklus industri, dan risiko terkait dengan ekspansi proyek-proyek baru.
Penegasan peringkat ini telah memfaktorkan akuisisi Perusahaan atas Aster Chemicals and Energy Pte Ltd, perusahaan kilang minyak dan petrokimia yang berbasis di Singapura, pada 1 April 2025.
Pefindo melihat bahwa akuisisi ini dapat memperkuat integrasi vertikal dan diversifikasi produk Perusahaan, walaupun dibatasi oleh kondisi industri petrokimia yang kurang menguntungkan sebagaimana tercermin dalam profil keuangan Perusahaan.
"Kami dapat menaikkan peringkat jika TPIA memperkuat manajemen operasinya yang tercermin pada kemampuan Perusahaan untuk menghasilkan EBITDA lebih dari yang diproyeksikan dan berdampak positif bagi profil keuangan," katanya. Tapi peringkat dapat diturunkan jika Pefindo melihat ada penurunan secara terus-menerus dalam profil keuangan Perusahaan karena margin laba yang lebih lemah dari perkiraan sebagai akibat dari kenaikan harga bahan baku atau penurunan harga produk.
Hal ini dapat diakibatkan dari permintaan untuk produk petrokimia yang lebih lemah dari yang diantisipasi, terutama di pasar domestik yang merupakan fokus Perusahaan atau harga bahan baku yang lebih tinggi dari yang diperkirakan. Peringkat juga bisa berada di bawah tekanan jika TPIA melakukan ekspansi yang didanai dengan utang yang lebih tinggi dari yang diproyeksikan, sehingga profil keuangan menjadi lebih agresif.
TPIA merupakan perusahaan kilang minyak dan petrokimia serta bergerak di bidang infrastruktur di Indonesia dan Singapura. Perusahaan memproduksi gas oil, kerosene, gasoline, naphtha, olefins, polyolefin, styrene monomer, butadiene, methyl-tertiary- butyl-ether (MTBE), dan butene-1.
Perusahaan memiliki kilang minyak, ethylene cracker, naphtha cracker, dan dua kompleks petrokimia di Indonesia dan Singapura. TPIA juga merupakan distributor tunggal listrik untuk wilayah 2.666 hektar di Cilegon dan memiliki 120 megawatt (MW) pembangkit listrik combined cycle, pengolahan air dengan kapasitas 4.045 liter per detik, lima dermaga, dan 125 tangki.
Per 31 Maret 2025, saham Perusahaan dimiliki oleh PT Barito Pacific Tbk (34,63%), SCG Chemicals Co. Ltd. (30,57%), PT Top Investment Indonesia (15,00%), Prajogo Pangestu (5,03%), Marigold Resources Pte. Ltd. (3,92%), Erwin Ciputra (0,16%), dan publik (10,69%).(*)
Related News

PAM Mineral (NICL) Umumkan Aksi Korporasi Baru Tahun Ini

Bos NICL Ungkap Kenaikan Saham Hingga Kena Suspensi

CBDK Milik Aguan- Grup Salim Jadwalkan Pencairan Sisa Dividen Rp28,3M

IDPR Ungkap Rencana Bisnis Baru Penunjang Tambang Migas

Emiten Aguan-Salim Grup (PANI) Jadwalkan Pembagian Dividen Rp67,5M

Bos GULA Kembali Lego Saham Harga Atas, Cuan Gede?