Pembelian Kapal Rp251 Miliar Dikulik Bursa, Ini Penjabaran Habco Trans Maritima (HATM)
EmitenNews.com - PT Habco Trans Maritima (HATM) membeli kapal senilai Rp251 miliar. Kapal motor itu, dibeli dari Habco Primatama (HP). Perjanjian jual beli telah diteken pada 3 Oktober 2022.
Pembelian Kapan itu, klaim manajemen Habco setara 39,3 persen dari ekuitas perseroan. Di mana, berdasar laporan keuangan per 31 Juli 2022, ekuitas perseroan tercatat Rp638,53 miliar. Sebelum pembelian, perseroan telah melakukan riset pasar, dan perbandingan dengan spesifikasi yang dibutuhkan.
Berdasar hasil riset itu, disimpulkan harga, dan spesifikasi kapal milik PT Habco Primatama, lebih sesuai rencana, dan lebih menguntungkan bagi perseroan dibanding dengan membeli dari pihak ketiga dengan ketersediaan opsi, dan kualitas kapal yang ada.
Selain itu, perseroan sebelumnya telah menyatakan dalam prospektus terbitan pada 20 Juli 2022, pada halaman 9 saat itu nama penjual dan hubungan afiliasi belum dapat ditentukan, serta nilai transaksi akan dijalankan dengan rentang harga Rp230-300 miliar. Dan, Rp251 miliar masih dalam rentang harga tersebut.
”Nah, dalam menjalankan transaksi itu, perseroan juga telah melakukan langkah-langkah pemenuhan peraturan transaksi material, transaksi afiliasi, dan memperoleh pendapat kewajaran dari KJPP,” tulis Antonius Limbong, Corporate Secretary Habco Trans Maritima.
Menyusul transaksi itu, akan menambah jumlah armada untuk mendukung kebutuhan operasional, dan akan memperbesar kapasitas angkut perseroan. Dengan begitu, pada akhirnya akan meningkatkan pendapatan, dan laba perseroan. Transaksi akan menurunkan likuiditas namun tidak mempengaruhi solvabilitas perseroan. (*)
Related News
BRI Tegaskan Dukungan Jangka Panjang Pemulihan Bencana Sumatera
Bank UOB Siapkan Penerbitan Obligasi Rp500 Miliar
IPCM Konsisten Beri Nilai Tambah, Dividen Interim Cair 15 Januari 2026
Kena Imbau OJK, OK Bank Kaji Beberapa Alternatif Penambahan Modal
Dicecar BEI Soal Kasus Laptop Kemendikbudristek, Zyrexindo Jawab Ini
Lanjutkan Hajatan Obligasi dan Sukuk, PNM Incar Rp2 Triliun





