EmitenNews.com -Pada paruh pertama tahun ini, PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA) sepanjang enam bulan pertama tahun 2023 harus rela laba periode berjalan turun 9,62 persen jadi Rp458,66 miliar dibandingkan periode sama tahun 2022 senilai Rp507,51 miliar.

 

Meskipun ERAA sukses mempertahankan pertumbuhan positif, tercermin dari lonjakan penjualan yang mencapai 23,5 persen (year-on-year) menjadi Rp23,4 triliun.

 

Tapi perseroan menanggung beban keuangan yang menjadi penyebab penurunan laba ERAA adalah beban pokok penjualan yang naik jadi Rp25,81 triliun dari sebelumnya di Rp20,98 triliun, beban umum dan administrasi naik jadi Rp1,00 triliun dari Rp806,00 miliar.

 

Lalu ada juga beban penjualan dan distribusi naik jadi Rp1,22 triliun dari Rp858,43 miliar dan beban biaya keuangan naik jadi Rp256,26 miliar dari Rp113,72 miliar.

 

Total aset Perseroan dan entitas anak per 30 Juni 2023 dibandingkan dengan total aset per 31 Desember 2022 mengalami kenaikan sebesar 21,77% yang terutama disebabkan oleh kenaikan persediaan menjadi sebesar Rp8.534,59 miliar dan kenaikan taksiran pajak penghasilan menjadi sebesar Rp2.774,15 miliar yang membuat total asset naik menjadi Rp20.771,85 miliar di 30 Juni 2023 dari Rp17.058,21 miliar di 31 Desember 2022. 

 

Total liabilitas Perseroan dan entitas anak periode 30 Juni 2023 dibandingkan dengan total liabilitas periode 31 Desember 2022 mengalami kenaikan sebesar 36,64% yang terutama disebabkan oleh kenaikan utang bank jangka pendek menjadi sebesar Rp5.478,23 miliar dari Rp3.491,39 miliar dan kenaikan utang usaha kepada pihak ketiga menjadi sebesar Rp3.257,63 miliar dari Rp2.384,69 miliar yang membuat total liabilitas naik menjadi Rp13.466,94 miliar di 30 Juni 2023 dari Rp9.855,35 miliar di 31 Desember 2022. 


Direktur Utama ERAA, Hasan Aula meyakini, kondisi sektor ritel di Indonesia pada awal tahun ini tetap menunjukkan tren positif di tengah ketidakpastian ekonomi global. "Seiring dengan transisi menuju endemik, kami dapat melihat kembali tumbuhnya penjualan secara signifikan akibat dari peningkatan mobilitas masyarakat," katanya dalam siaran pers yang dilansir di Jakarta, Rabu (2/8).

 

Marjin laba kotor ERAA pada Semester I-2023 tercatat meningkat menjadi 10,7 persen, sedangkan laba bersih tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp458,7 miliar.

 

Hasan mengatakan, pada Semester I-2023, ERAA melihat adanya momentum peningkatan kegiatan, terutama pada masa menjelang Lebaran dan memasuki tahun ajaran baru. "Pada saat yang sama, Erajaya terus mengembangkan jaringan ritel dengan menambah 323 toko baru di Semester I -2023, sesuai dengan komitmen dalam memperluas bisnis dan jaringan Erajaya Group," papar Hasan.