Performa Keuangan dan Profil Super Bank
Super Bank dijadwalkan IPO pada 15 Desember 2025. FOTO-DOC Super Bank
EmitenNews.com - PT Super Bank Indonesia Tbk akan menjadi penghuni baru dalam deretan emiten bank digital di Bursa Efek Indonesia (BEI). Bank milik Grup Emtek itu menjadi salah satu emiten yang masuk kategori IPO jumbo.
Bagaimana tidak, Super Bank baru saja menetapkan harga saham perdana Rp635 per lembar. Artinya, dengan jumlah saham yang dilepas sebanyak 4,4 miliiar, maka Perseroan mematok penghimpunan dana segar Rp2,79 triliun.
Atas penetapan harga itu, hajatan pencatatan saham dengan kode SUPA itu dijadwalkan berlangsung pada 17 Desember 2025. Nah, bagi para investor yang akan atau belum mendapat jatah saham SUPA, maka tidak ada salahnya jika kita kembali melihat performa keuangan Super Bank.
Berdasarkan laporan keuangan hingga 30 Juni 2025, performa keuangan Super Bank terlihat terus menanjak sejak 2022. Paling tidak jika dilihat dari perolehan laba yang mencapai Rp20,5 miliar. Dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, Super Bank selalu mencatat rugi mulai dari Rp155,2 miliar pada 2022, Rp385,1 miliar pada 2023, dan Rp135,4 miliar pada 2024.
Perbaikan performa itu tidak terlepas dari kinerja penyaluran kredit yang akhirnya menghasilkan pendapatan bunga bersih. Di periode ini, Super Bank telah menyalurkan kredit Rp8,2 triliun atau meningkat 32,2% dari periode akhir 2024 Rp6,2 triliun. Di sini, Super Bank banyak mengalirkan kredit konsumsi dengan porsi Rp4,9 triliun, disusul modal kerja Rp3,2 triliun, dan kredit investasi Rp8,2 triliun. Lebih rinci, kredit-kredit itu terbagi ke ritel dan UMKM Rp6 triliun dan sisanya non-ritel dan non-UMKM Rp2,2 triliun.
Atas pertumbuhan kredit itu, Super Bank berhasil meraup pendapatan bunga Rp904,5 miliar. Rinciannya, pendapatan bunga kredit Rp738,1 miliar, pendapatan bunga efek-efek Rp159,6 miliar, dan sisanya dari efek lain, hingga giro dan penempatan pada bank lain. Alhasil, pendapatan bunga bersih Super Bank menjadi Rp665,3 miliar 170,7% dari periode yang sama 2024 Rp245,8 miliar.
Sebagai informasi, Super Bank diakuisisi Emtek pada 2021. Kemudian, di bawah kepemimpinan Grup Emtek dan didukung oleh investasi dari Grab dan Singtel pada 2022 serta konsorsium yang dipimpin oleh KakaoBank pada 2023, Perseroan melakukan rebranding sebagai “Superbank” pada Februari 2023 dan merelokasi kantor pusat Perseroan ke Jakarta untuk sepenuhnya mengadopsi identitas baru Perseroan sebagai institusi keuangan yang mengedepankan teknologi. Perseroan melakukan peluncuran aplikasi kepada publik pada Juni 2024 dengan meluncurkan integrasi langsung dengan aplikasi Grab dan OVO.
Secara bisnis, perseroan menawarkan berbagai solusi perbankan digital melalui aplikasi Superbank, Grab, dan OVO, termasuk rekening tabungan, pinjaman digital, dan solusi pembayaran yang mudah digunakan. Solusi produk tabungan Perseroan mencakup Tabungan Utama, rekening tabungan utama; Saku by Superbank, rekening tabungan digital fleksibel; Celengan by Superbank, rekening tabungan otomatis; dan Deposito, rekening deposito berjangka yang menawarkan imbal hasil kompetitif.
Sementara, solusi pinjaman unggulan Perseroan adalah Pinjaman Atur Sendiri (“PAS”), pinjaman digital tanpa agunan yang menawarkan fleksibilitas dan kemudahan akses, dirancang untuk mendukung kebutuhan finansial pengguna Perseroan. PAS menunjukkan pertumbuhan yang kuat, mencatat peningkatan lebih dari 130% dalam dari Desember 2024 hingga Juni 2025. Perseroan juga menawarkan pinjaman langsung dan memfasilitasi penyaluran pinjaman langsung melalui kemitraan strategis dengan pemberi pinjaman kepada penyelenggara layanan pinjaman berbasis teknologi informasi dan lembaga multifinance untuk meningkatkan kemampuan Perseroan dalam melayani masyarakat yang membutuhkan pinjaman yang kurang terlayani.
Adapun sejak awal tahun 2024, Perseroan telah merilis lebih dari 6 produk dan fitur, menunjukkan kemampuan Perseroan untuk merespons kebutuhan nasabah yang terus berkembang. (*)
Related News
RUPSLB SMCB Setujui Direktur Utama Baru
IPCC Bagikan Dividen Interim Rp26,16 per Saham, Cair 7 Januari!
Free Float Baru 6,22%, Link Net Pertimbangkan Opsi Pengalihan Treasury
PTDU Kerahkan Private Placement Sebanyak 3,75 Miliar Saham!
Akselerasi Livin’ by Mandiri Dukung Ekosistem Digital dan Nilai Tambah
UNVR Jual Bisnis Es Krim Rp7 Triliun, Investor Siap-Siap Kecipratan!





