EmitenNews.com - Kemarin IHSG bergerak melemah (sempat minus 42 poin) dan di tutup minus 7  poin atau 0,11% pada 6088  di pimpin oleh saham sektor bahan baku dasar, teknologi di tengah – tengah mixed melemah indek bursa global, kekhawatiran inflasi di AS, kekhawatiran perlambatan ekonomi Cina, menjelang keputusan PPKM malam ini dan pelemahan IDR/USD (0,35%=14252).

 

Indra Tedja Kusuma selaku Analis Sucor Sekuritas menyampaikan, Hari ini Selasa (14/9/2021) secara teknikal kami perkirakan IHSG bergerak mixed pada kisaran 6052 - 6114  dengan pertimbangan : minim sinyal, C>O,  indikator ST Mov Avg (Consol  / Consol),  ACR : tekanan beli sedikit lebih banyak dari tekanan jual menyusul tarik menarik yang cukup kuat antara tekanan beli dan jual, CPA : perkiraan pola Upsloping Triangle / Head n Shoulder dan Pelemahan indek kemarin di ikuti dengan penurunan volume.

 

Pelaku pasar terlihat mengantisipasi data ekonomi domestic maupun regional seperti data neraca perdagangan domestic, dan data inflasi Amerika Serikat. Selain itu, meskipun pasar masih dibayangi isu Tapering The Fed, namun penurunan signifikan penambahan jumlah kasus Covid-19 di Indonesia diharapkan dapat menjadi penopang indeks. 

 

Melihat kondisi diatas, maka Indra menyarankan untuk para pelaku pasar dapat mencermati pergerakan saham-saham berikut: ARTO, BBYB, CENT dan MLPL.

 

ARTO Recommendation : BUY on Weakness Buy at : 14775 - 14850 Target Price : 16450 (10%) Stop Loss : 14450 (2%)

 

BBYB Recommendation : Speculative BUY Buy at : 1545 - 1555 Target Price : 1695 (10%) Stop Loss : 1505 (3%)

 

CENT (322) Recommendation : Speculative BUY Buy at : 316 - 318 Target Price : 350 (9%) Stop Loss : 310 (3%)

 

MLPL (510) Recommendation : Speculative BUY Buy at : 490 - 500 Target Price : 550 (10%) Stop Loss : 485 (3%).

 

Pemerintah menyiapkan Langkah-langkah untuk hidup berdampingan dengan Covid-19 dan mengantisipasi peralihan dari pandemic menjadi endemic melalui kebijakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2022. Alokasi belanja APBN 2022 ini tetap dirancang untuk pemulihan, namun juga fleksibel mengakomodasi ketidakpastian. Sebab itu, APBN harus siap merespon dinamika, khususnya sector Kesehatan dan perlindungan social. Budget yang tetap harus disiapkan untuk sektor tersebut diantaranya adalah untuk vaksinasi, insentif tenaga Kesehatan (nakes), program keluarga harapan, Bantuan social, dan sebagainya.