EmitenNews.com - PT Pintu Kemana Saja (PINTU), sebuah platform investasi dan trading crypto di Indonesia, resmi menghadirkan delapan token xStocks yang merepresentasikan saham-saham global populer seperti NVIDIA, Apple (AAPLX), Google (GOOGLX), Meta (METAX), Tesla (TSLAX), Coinbase (COINX), Robinhood (HOODX), dan Circle (CRCLX). 

Kehadiran xStocks di aplikasi PINTU memberikan opsi baru bagi investor aset digital yang ingin merambah ke instrumen tokenisasi saham secara on-chain.

Head of Product Marketing PINTU, Iskandar Mohammad, menegaskan bahwa peluncuran ini merupakan bagian dari komitmen perusahaan dalam menghubungkan dunia keuangan tradisional dengan ekosistem Web3. 

“xStocks adalah token berbasis blockchain yang merepresentasikan saham maupun exchange-traded fund (ETF) dunia nyata, dengan jaminan 1:1 dari aset asli yang menjadi underlying,” ujarnya.

Iskandar menambahkan, keunggulan xStocks dibanding saham konvensional terletak pada fleksibilitasnya. 

“Investor dapat memperdagangkan xStocks 24 jam, mengirimnya antar-wallet, menggunakannya di protokol DeFi, dan mengaksesnya tanpa harus membuka akun broker. Ini solusi yang mempermudah masyarakat yang ingin terhubung dengan aset global melalui blockchain,” jelasnya.

Potensi pasar tokenisasi aset dunia nyata (Real-World Assets/RWA) dinilai sangat besar. Menurut laporan Animoca, tokenisasi RWA mampu membuka peluang pada pasar keuangan tradisional senilai USD400 triliun atau sekitar Rp6,5 kuadriliun. 

“Tokenisasi RWA adalah game-changer yang mengintegrasikan pasar tradisional dengan blockchain. xStocks menjadi salah satu contoh penerapan inovasi ini dengan tetap berada dalam kerangka regulasi,” kata Iskandar.

Sebagai informasi, penerbitan xStocks dilakukan oleh Backed Finance (Backed Assets (JE) Limited) yang tunduk pada regulasi Distributed Ledger Technology Act di Swiss. Aset dasar yang mendukung xStocks disimpan di bank kustodian berlisensi, dengan pengawasan serta transparansi tinggi.

“Tokenisasi aset membuka jalan baru bagi industri crypto. Dari pasar yang tadinya spesifik, kini bisa menjangkau audiens global dan memungkinkan akses ke pasar modal di mana saja dan kapan saja,” tutup Iskandar.