PNBP Sentuh Rp 27,80 M, Ini Strategi KKP Optimalkan Subsektor Perikanan Budidaya di 2022

Selain itu pengelolaan kawasan dan kesehatan ikan telah dilakukan per November 2021 kemarin di antaranya Pengelolaan Irigasi perikanan partisipatif (PITAP) sebanyak 55 unit dan bantuan excavator sebanyak 29 unit. Sementara pengelolaan pakan dan obat ikan juga telah dilakukan di antaranya penyediaan pakan alami 5 unit, penyediaan pakan ikan mandiri 703,5 ribu kg serta mesin dan bahan baku pakan sebanyak 40 unit.
Adapun dampak dari pengembangan program perikanan budidaya pada kegiatan padat karya telah melibatkan tenaga kerja sebanyak 3.124 orang dengan upah yang terbayarkan sebanyak Rp 13,82 miliar. Di antaranya untuk program kegiatan KJA Budidaya laut sebanyak 150 unit dengan menyerap tenaga kerja sebanyak 300 orang, kegiatan minapadi sebanyak 100 unit dengan menyerap tenaga kerja 667 orang, kegiatan PITAP sebanyak 55 unit dengan menyerap tenaga kerja 1.400 orang, kegiatan kluster tambak udang (MSF) sebanyak 1 unit dengan tenaga kerja terlibat sebanyak 58 orang dan kluster tambak udang sebanyak 8 unit dengan tenaga kerja yang terlibat sebanyak 699 orang.
“Poinnya apa yang sudah dilakukan di tahun 2021 dan apa yang akan dilakukan pada tahun 2022, kami berharap perikanan budidaya berdampak pada pertumbuhan ekonomi dan peningkatan kesejahteraan masyarakat pembudidaya khususnya, dengan tetap menjaga kelestarian alam, keseimbangan ekologi, dan keanekaragaman hayati. Agar kelak anak cucu kita masih bisa menikmati potensi sumber daya alam sektor kelautan dan perikanan khususnya perikanan budidaya di masa depan," tandas Tebe.
Related News

Prasasti: Butuh Investasi Rp13.000 Triliun Untuk Ekonomi Tumbuh 8%

Geledah Rumah Dirut Sritex, Kejagung Sita Uang Tunai Rp2 Miliar

Baru 14 Hari Jabat Mendag, Tom Lembong Perpanjang Tugas Inkopkar

Menteri ATR Ungkap ada Pulau di NTB dan Bali Dikuasai Asing

MA Tetap Hukum Harvey Moeis 20 Tahun, Sandra Dewi Bersabarlah

Aturan Baru OJK, Berobat Pakai Asuransi Harus Bayar 10 Persen