EmitenNews.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 0,06 persen menjadi 8.611. Itu terjadi akibat profit taking setelah sebelumnya sempat menyentuh level intraday tertinggi baru 8.669. Saham sektor basic materials mencatat pelemahan terbesar, dan saham sektor teknologi membukukan kenaikan terbesar. 

Rupiah ditutup sedikit melemah di level Rp16.628 per dolar Amerika Serikat (USD), kala mayoritas mata uang kawasan Asia cenderung menguat. Indeks bursa Asia ditutup mixed pada perdagangan Rabu, 3 November 2025. Investor Inggris investor mencermati S&P Global Construction PMI November 2025.

S&P Global Construction PMI Inggris diperkirakan sedikit naik di level 45 dari Oktober 2025 di level 44.1. Kondisi itu, mengindikasikan sektor konstruksi Inggris diperkirakan sedikit membaik, namun masih di area kontraksi. Euro Area akan merilis data penjualan ritel diperkirakan tumbuh 0,3 persen MoM Oktober 2025, membaik dari September 2025 turun 0,1 persen. 

So, secara tahunan, retail sales Euro Area diperkirakan tumbuh 1,1 persen YoY Oktober 2025 dari September 2025 sebesar 1 persen YoY. Secara teknikal, histogram MACD masih bertahan di area positif dan Stochastic RSI bergerak menguat di area pivot. Indeks juga masih bertahan di atas level MA5. 

Dengan demikian, indeks diperkirakan masih berpotensi untuk bergerak menguat menguji level resistance 8.650-8.670 pada perdagangan hari ini, Kamis, 4 Desember 2025. Berdasar itu, Phintraco Sekuritas menyarankan invvestor menjala saham ASII, ASSA, MAPI, ESSA, dan UNVR. (*)