Presiden Masih Godok Lima Nama Calon Dubes RI Untuk Amerika

Menteri Investasi Rosan Roeslani (kanan) bersama Presiden Prabowo Subianto. Dok. Berita Nasional.
EmitenNews.com - Sudah terlalu lama Indonesia mengosongkan pos duta besar untuk Amerika Serikat. Hampir dua tahun sejak penarikan Rosan Roeslani ke Tanah Air, sampai kini posisi Dubes RI di Negeri Paman Trump itu belum diisi. Rupanya, Presiden Prabowo Subianto menyadari pentingnya segera menetapkan pengganti Rosan di AS itu, dan dalam pertimbangannya telah mengantongi sejumlah nama.
Dalam keterangannya yang dikutip Ahad (25/5/2025), Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) sekaligus juru bicara Presiden, Prasetyo Hadi mengungkapkan Presiden telah mengantongi empat sampai lima nama calon Duta Besar (Dubes) Indonesia untuk Amerika Serikat.
"Ya, empat sampai lima nama yang dibahas Presiden RI," ujar Mensesneg Prasetyo Hadi kepada pers, di Kompleks Istana, Jakarta, Jumat (23/5/2025).
Mensesneg menyebutkan, ada beberapa nama yang sudah dibahas oleh Presiden dengan beberapa menteri terkait, dan dengan beberapa pihak terkait. “InSya-Allah secepatnya, Presiden akan ambil keputusan.”
Sayangnya, Menteri Prasetyo belum membocorkan nama-nama kandidat Dubes AS, yang berjumlah 4 sampai 5 orang itu.
Presiden rupanya memiliki sejumlah pertimbangan sebelum menunjuk Dubes Indonesia untuk AS itu. Salah satunya pertimbangannya adalah kemampuan berdiplomasi calon dubes untuk negeri adidaya itu.
"Kemampuan berdiplomasi, kemudian juga kemampuan ekonomi dalam menjaga hubungan dagang kita dengan mereka. Banyak faktornya. Pengalaman tentunya. Pengalaman juga penting," ujar Prasetyo Hadi.
Saat ini posisi Dubes Indonesia untuk AS telah kosong selama hampir dua tahun, setelah Rosan Roeslani menyelesaikan tugasnya pada 17 Juli 2023. Eks Ketua Umum Kadin Indonesia itu, ditarik ke Tanah Air setelah ditunjuk sebagai Wakil Menteri BUMN oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi). Prabowo menunjuk Rosan Roeslani sebagai Menteri Investasi, sekaligus CEO BPI Danantara.
Prabowo Subianto yang dilantik sebagai Presiden sejak 20 Oktober 2024 juga belum menunjuk nama yang akan mengisi kursi Dubes Indonesia untuk AS di Washington DC.
Sementara itu, dalam pertemuan dengan Menteri Luar Negeri Sugiono, Ketua Komisi I DPR RI Utut Adianto mendesak pemerintah segera menetapkan Duta Besar (Dubes) RI untuk Amerika Serikat. Politikus PDI Perjuangan itu mengatakan posisi Dubes RI untuk AS sangat penting dalam proses diplomasi.
"Ini kita kembalikan kepada Pak Prabowo, tentu Saudara Menlu. Tentunya pos-pos penting ini kalau bisa segera diisi. Karena kalimat segera ini, sesegeranya diplomatik itu juga ada aturan," kata Utut Adianto di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (14/4/2025).
Utut Adianto meminta pemerintah segera mengirimkan nama-nama kandidat Dubes RI untuk AS agar segera dilakukan persetujuan oleh pihak AS. Pecatur andal itu mengatakan pihaknya akan menunggu surat dari presiden.
"Biasanya kita kirim nota, nama, mereka (AS) melakukan persetujuan atau agreement, agreement gitu. Baru di sini bisa jalan. Kalau Komisi I, setiap saat ketika surat dari Presiden hadir, tiba, surat dari Ketua DPR hadir, pasti segera kita jadwalkan," jelasnya.
Ketua DPR RI Puan Maharani juga meminta pemerintah Indonesia segera menetapkan Duta Besar RI untuk Amerika Serikat. Puan mengingatkan pemerintah agar jabatan-jabatan yang masih kosong untuk diisi.
"Ya sebaiknya untuk pos-pos yang masih kosong, pemerintah bisa segera menindaklanjuti," kata Puan Maharani di kompleks parlemen Senayan, Jakarta Pusat, Senin (14/4/2025).
Pentingnya posisi Dubes Indonesia untuk AS ramai dibicarakan publik saat adanya kebijakan tarif impor yang diumumkan Presiden Donald Trump. Bukan apa-apa. Posisi Dubes yang ditempatkan di Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) untuk Washington DC, AS itu sudah kosong selama hampir dua tahun.
Indonesia dan Amerika Serikat saat ini masih berunding untuk menentukan besaran tarif impor timbal balik/resiprokal. Negosiasi itu saat ini dipimpin oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto.
Related News

Presiden Prabowo-PM Li Qiang Saksikan Penandatanganan 12 MoU

BMKG Catat Indonesia Alami Kemarau Basah, Ini Imbasnya ke Pertanian

Bertemu Prabowo, PM Li Qiang Bawa Prospek Kerja Sama Rp162,8 Triliun

Kasus Korupsi Bandung Zoo, Kejati Jabar Tahan Eks Sekda Yossi Irianto

Illegal Fishing di Kepri, KKP Tangkap 2 Kapal Vietnam dan 19 ABK

Kabar Baik! Ada Diskon Tarif Listrik 50 Persen, Berlaku Juni-Juli 2025