Presiden Prabowo-PM Li Qiang Saksikan Penandatanganan 12 MoU

Presiden Prabowo Subianto dan Perdana Menteri Republik Rakyat Tiongkok (RRT) Li Qiang (kiri) menyaksikan penandatanganan 12 nota kesepahaman (MoU) strategis di Istana Merdeka, Jakarta, pada Minggu (25/5/2025). Dok. BPMI Setpres RI.
EmitenNews.com - Presiden Prabowo Subianto dan Perdana Menteri Republik Rakyat Tiongkok (RRT) Li Qiang menyaksikan penandatanganan 12 nota kesepahaman (MoU) strategis di Istana Merdeka, Jakarta, pada Minggu (25/5/2025). PM Li Qiang yang ke Indonesia, 24-26 Mei 2026, memenuhi undangan Presiden Prabowo, menyampaikan salam hangat dari Presiden Xi Jinping.
Penandatangan perjanjian kerja sama itu, menandai penguatan kerja sama bilateral Indonesia-Tiongkok di berbagai sektor prioritas. Mulai dari industri, pariwisata, ekonomi, hingga kesehatan.
Dalam suasana penuh kehormatan dan persahabatan, prosesi penandatanganan dimulai setelah pertemuan bilateral antara kedua pemimpin negara.
"Saya tegaskan kembali komitmen kami untuk memperkuat kemitraan Indonesia dengan Republik Rakyat Tiongkok dan dengan bangsa Tiongkok," ucap Presiden Prabowo Subianto dikutip dari YouTube Sekretariat Presiden, Ahad (25/5/2025).
Acara penandatanganan dilakukan langsung oleh para perwakilan kementerian, lembaga, serta mitra strategis dari kedua negara, disaksikan Presiden Prabowo dan Premier Li yang berdiri berdampingan di ruang kredensial Istana Merdeka.
Data yang ada menunjukkan, salah satu nota kesepahaman utama yang ditandatangani adalah antara Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian dan Kementerian Perdagangan RRT mengenai Penguatan Kerja Sama Ekonomi di Bidang Industri dan Rantai Pasok.
Juga ditandatangani MoU trilateral antara Kemenko Perekonomian, Kementerian Perdagangan RRT, dan Pemerintah Provinsi Fujian Tiongkok mengenai proyek Two Countries Twin Parks.
Dalam bidang keuangan, Bank Indonesia dan People’s Bank of China menyepakati pembentukan Kerangka Kerja Sama Transaksi Bilateral dalam Mata Uang Lokal (local currency transaction framework).
Langkah strategis lainnya mencakup kerja sama Dewan Ekonomi Nasional RI dengan Komisi Pembangunan dan Reformasi Nasional Tiongkok dalam kebijakan pembangunan ekonomi.
Kemudian, selain empat MoU yang ditandatangani langsung di hadapan kedua pemimpin negara itu, delapan dokumen kerja sama lainnya diumumkan oleh pembawa acara dan ditandatangani secara terpisah.
Antara lain kerja sama antara Kementerian Pariwisata RI dengan Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata RRT, serta protokol penting terkait ekspor durian beku dari Indonesia ke Tiongkok yang ditandatangani oleh otoritas karantina kedua negara.
Yang tidak kalah penting, kesepakatan dalam sektor kesehatan, melalui ditandatanganinya dua dokumen kerja sama antara Kementerian Kesehatan RI dan lembaga-lembaga kesehatan RRT. Kesepakatan ini mengenai pengobatan tradisional Tiongkok dan penanggulangan tuberkulosis.
Sektor media turut memperkuat kolaborasi, ditandai dengan dua nota kesepahaman antara Lembaga Kantor Berita Nasional ANTARA dengan China Media Group serta Xinhua News Agency dalam bidang pemberitaan dan pertukaran informasi.
Penandatanganan juga mencakup kerja sama investasi antara Danantara dan China Investment Corporation, serta penguatan hubungan antara Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN) dan Kamar Dagang Tiongkok di Indonesia.
Momentum ini menjadi bukti konkret dari semakin eratnya kemitraan strategis komprehensif antara Indonesia dan Tiongkok. Presiden Prabowo dan Premier Li Qiang pun menyambut baik penandatanganan ini sebagai langkah nyata menuju kerja sama yang saling menguntungkan dan berorientasi masa depan.
Kunjungan resmi Premier Li Qiang ke Indonesia menjadi bagian dari upaya intensif kedua negara dalam memperluas kolaborasi lintas sektor menuju era kemitraan baru yang lebih produktif, inklusif, dan berkelanjutan.
Sebelumnya, PM China Li Qiang menekankan pentingnya kerja sama antarkedua negara, China-Indonesia. Terutama di tengah situasi global yang penuh ketidakpastian. Apalagi, selama 75 tahun terakhir, kedua negara telah saling mendukung.
Related News

BMKG Catat Indonesia Alami Kemarau Basah, Ini Imbasnya ke Pertanian

Presiden Masih Godok Lima Nama Calon Dubes RI Untuk Amerika

Bertemu Prabowo, PM Li Qiang Bawa Prospek Kerja Sama Rp162,8 Triliun

Kasus Korupsi Bandung Zoo, Kejati Jabar Tahan Eks Sekda Yossi Irianto

Illegal Fishing di Kepri, KKP Tangkap 2 Kapal Vietnam dan 19 ABK

Kabar Baik! Ada Diskon Tarif Listrik 50 Persen, Berlaku Juni-Juli 2025