EmitenNews.com - PT Industri Kereta Api (Persero) atau PT INKA dipercaya pemerintah untuk menyediakan alat transportasi bagi delegasi yang akan mengikuti KTT G20 November mendatang.


Untuk itu PT INKA berencana memproduksi E-Inobus dengan menggandeng para mahasiswa dari sejumlah perguruan tinggi. E-Inobus adalah bus bertenaga listrik yang dikembangkan dari Inobus yang selama ini sudah diproduksi BUMN tersebut.


Kabar rencana PT INKA memproduksi E-Inobus itu diungkap kementerian BUMN lewat cuitan di akun twitternya, @KemenBUMN.


"#SobatBUMN, salah satu BUMN kita yaitu PT INKA (Persero) akan memproduksi Bus Listrik E-Inobus yang akan digunakan selama pelaksanaan kegiatan KTT Presidensi G20 pada bulan November nanti," demikian bunyi twit tersebut.


Dijelaskan di cuitan tersebut bahwa bus ini dijalankan dengan tenaga listrik yang tentunya lebih efisien dan ramah lingkungan.


"Bus ini merupakan 100% karya anak bangsa, karena INKA menggandeng mahasiswa magang dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia untuk memproduksinya & dosen yang berkompeten dalam bidangnya masing-masing," lanjut Kementerian BUMN di twit lanjutannya. Disebutkan bahwa tingkat kandungan dalam negeri atau TKDN-nya bus ini mencapai minimal 40%.


Inobus adalah merek bus yang dikembangkan oleh PT INKA. Purwarupa Inobus pertama kali diperkenalkan pada tahun 2011 dengan konfigurasi lantai tinggi dan dilengkapi pintu BRT untuk digunakan sebagai Transjakarta/TJ Damri.


Seperti dirinci Wikipedia, Inobus secara umum menggunakan Bahan Bakar Gas, dengan pengecualian 1 unit purwarupa bus listrik. Hingga saat ini telah diproduksi 77 unit dari berbagai sub-jenis. Dari 77 unit tersebut, hanya 39 unit yang pernah sampai tahap beroperasi secara penuh.


INKA sendiri kemudian mengembangkan E-Inobus pada tahun 2020 sebagai inovasi bus listrik. Unit purwarupa yang sedang diujicobakan merupakan hasil kerjasama dengan E-Tron dari Taiwan dalam pengembangan penggerak bertenaga listrik serta karoseri Piala Mas untuk bodi bus.


Bus ini memiliki jarak tempuh 200 KM dalam 1 kali pengisian daya serta memiliki kecepatan hingga 90 KM/jam. Pengisian daya memakan waktu 3 hingga 4 jam.


E-Inobus sudah diujicobakan di beberapa kota di Indonesia. Pada akhir Oktober hingga awal November, E-Inobus diujicobakan di Madiun. E-Inobus juga sempat diujicobakan pada November 2020 di Bali bersama Perum PPD. Pada Desember 2020 akhir hingga April 2021, E-Inobus diujicobakan di Jakarta bersama Transjakarta.(fj)