EmitenNews.com — Untuk meningkatkan kinerjanya ke depan PT Indika Energy Tbk (INDY) bakal memfokuskan pada kebutuhan energi nasional, penguatan diversifikasi di sektor non-batubara, dan peningkatan kinerja Environmental, Social, and Governance (ESG).

 

Hal itu terungkap pada acara Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) INDY di Jakarta, Jumat (22/4). Selain itu RUPST juga memutuskan menerima laporan tahunan 2021, mengesahkan laporan keuangan tahun 2021, memberikan pembebasan sepenuhnya (acquit et de charge) kepada Direksi dan Komisaris atas segala tindakan pengurusan dan pengawasan yang dilaksanakan dalam tahun 2021.

 

RUPST antara lain memutuskan Perseroan tidak memberikan dividen kepada pemegang saham serta menyetujui susunan Dewan Komisaris dan Direksi yang tidak mengalami perubahan. 

 

Dewan Komisaris: Agus Lasmono sebagai Komisaris Utama; Richard Bruce Ness sebagai Wakil Komisaris Utama; Indracahya Basuki sebagai Komisaris; Farid Harianto sebagai Komisaris Independen; Eko Putro Sandjojo sebagai Komisaris Independen. Direksi: M. Arsjad Rasjid P.M. sebagai Direktur Utama; Azis Armand sebagai Wakil Direktur Utama; Retina Rosabai sebagai Direktur; Purbaja Pantja sebagai Direktur; Kamen K. Palatov sebagai Direktur.

 

Sebagai informasi berdasarkan Laporan Keuangan konsolidasi Perseroan yang dipublikasikan pada Maret lalu, Perseroan mencetak Laba Bersih US$ 57,7 juta dan Laba Inti US$ 227,9 juta. Melalui anak usaha Kideco Jaya Agung (Kideco), Perseroan mengalokasikan 34% dari total produksi untuk kebutuhan dalam negeri - jauh melebihi ketentuan 25% Domestic Market Obligation (DMO). Di tahun 2021, Indika Energy membukukan Pendapatan sebesar US$ 3.069,2 juta, atau naik 69,2% dibandingkan US$ 1.813,8 juta pada tahun 2020.

 

Kenaikan Pendapatan Perseroan terutama disebabkan oleh meningkatnya harga jual batubara dimana indeks rata-rata Newcastle di tahun 2021 sebesar US$ 137,3 per ton dibandingkan US$ 60,7 per ton di tahun sebelumnya. "Dua tahun semenjak pandemi COVID-19 berlangsung, INDY secara konsisten menjaga produktivitas, mengoptimalkan kegiatan operasional, dan mendukung ketahanan energi nasional. 

 

Hal ini selaras dengan komitmen pemerintah untuk melakukan transisi energi nasional. INDY semakin meningkatkan performa ESG dan memperkuat diversifikasi di sektor non-batubara, termasuk di bidang energi baru dan terbarukan," jelas Azis Armand, Wakil Direktur Utama dan Group CEO INDY melalui keterangan resmi, Jumat (22/4).

 

INDY juga telah menetapkan target untuk meningkatkan 50% pendapatan dari sektor non-batubara pada tahun 2025 dan mencapai netral karbon pada tahun 2050. Adapun, sepanjang tahun 2021, INDY berhasil mengurangi intensitas emisi gas rumah kaca scope 1 sebesar 26,8% ke level 0,022 TonCO2eq/ ton produksi batubara.

 

Demi merealisasikan target keberlanjutannya, INDY menerapkan tiga strategi utama: 1. Diversifikasi - INDY melakukan diversifikasi dan investasi di sektor-sektor berkelanjutan termasuk energi baru dan terbarukan, solusi berbasis alam, kendaraan listrik (EV) dan infrastruktur EV; 2. Dekarbonisasi - INDY meminimalkan jejak karbon dalam seluruh aktivitas operasional Perseroan; 3. Divestasi - INDY mengurangi eksposur terhadap bisnis karbon tinggi dalam portofolio Perseroan.