EmitenNews.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih dibayangi sentimen data ekonomi regional kurang memuaskan. Kondisi itu, membuat Indeks bergerak volatile namun akan cenderung menguat.


Menilik potensi bursa regional menyusuri zona hijau pagi ini, didorong inflow investor asing pada saham-saham berkapitalisasi besar pekan ini, dan rilis laporan keuangan positif kuartal 2022 akan mewarnai Indeks. 


”Jadi, sepanjang perdagangan hari ini, kami perkirakan Indeks akan bergerak pada rentang support 6.995, dan resisten 7.080,” tutur Alwin Rusli, Research Analyst Reliance Sekuritas Indonesia, Kamis (4/8).


Secara teknikal Indeks, telah break resistance psikologis 7.000, dan membentuk candle putih cukup solid. Indeks juga masih tertahan di atas MA5, namun ada gap up perlu diperhatikan. Beberapa saham berpotensi perdagangan hari ini yaitu ITMG, SMDR, ESSA, AVIA, EMTK, BBRI, BUKA, BRPT, EXCL, dan BFIN.


Kemarin Indeks ditutup menguat 0,84 persen menjadi 7.047. Beberapa sektor pendorong penguatan Indeks antara lain teknologi surplus 3,22 persen, infrastruktur naik 2,27 persen, dan keuangan menguat 0,94 persen. Investor asing membukukan net buy Rp755 miliar dengan saham paling banyak dibeli yaitu TLKM, BBCA, dan UNTR.


Sementara itu, dari bursa saham Amerika Serikat (AS), tiga indeks utama ditutup menghijau. Penguatan bursa AS didorong laporan keuangan PayPal dan CVS Health Corp. Selain itu, data ISM services PMI AS menanjak tertinggi sejak 3 bulan terakhir. Lompatan service PMI itu, di luar dugaan dengan konsensus pasar akan melemah di tengah koreksi ekonomi mengancam AS.


Bursa Asia sudah diperdagangkan di zona hijau. Indeks Kospi menguat 0,38 persen, dan Nikkei 225 menanjak 0,85 persen. Penguatan itu, didorong sentimen geopolitik antara AS-Tiongkok atas Taiwan mereda. (*)