EmitenNews.com – Saham PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (Mitratel/MTEL) memimpin penguatan sektor menara di periode November 2023. Kinerja harga saham anak usaha Grup Telkom tersebut menguat signifikan mengalahkan kompetitornya yaitu PT Tower Bersama Infrastruktur Tbk (TBIG) dan PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR).

 

Saham MTEL melompat 15,32% dalam sebulan terakhir dan tembus Rp 715 pada perdagangan Jumat (1 Desember 2023). Di saat bersamaan harga saham TOWR melemah 1,57% dan TBIG drop 2,82%. 

 

Selain harga sahamnya menguat, likuiditas perdagangan saham MTEL di musim window dressing ini juga melonjak drastis. Rata-rata volume perdagangan harian saham MTEL bulan lalu mencapai 62,4 juta atau naik 113% dibandingkan dengan bulan sebelumnya.

 

Analis sepakat saham MTEL terdongkrak berbagai katalis positif mulai dari valuasi, fundamental perusahaan hingga aksi ekspansi yang dilakukan. Pada pekan lalu, MTEL mengumumkan akuisisi fiber optik sepanjang 967 kilometer dan 803 menara senilai total Rp1,86 triliun.  

 

Kembalinya harga saham MTEL menembus Rp 700 disinyalir tersengat berbagai katalis positif. Edo Ardiansyah research analyst Phillip Sekuritas menilai valuasi yang sudah murah turut mendorong apresiasi harga saham BUMN menara tersebut. 

 

“Koreksi harga saham MTEL membuat valuasinya menarik, sehingga rebound terjadi akibat psikologis pasar yang menilai harga saham MTEL sudah undervalued di tengah prospek kinerja tahun ini dan tahun depan yang positif” kata Edo. 

 

Senada dengan Edo, Sucor Sekuritas dalam laporan risetnya juga turut menyebutkan bahwa valuasi MTEL tergolong murah karena diperdagangkan setara dengan 10,4x EV/EBITDA sementara kompetitornya TBIG mencapai 13x dan TOWR 10x EV/EBITDA. 

 

Faktor lain yang juga turut disinggung oleh Sucor Sekuritas adalah MTEL dinilai memiliki pertumbuhan pendapatan yang superior, ditopang penambahan tower baru baik pembangunan baru maupun akuisisi serta kemampuan MTEL untuk memperbaiki margin keuntungan dengan peningkatan tenancy ratio, terutama di luar Jawa.

 

MTEL mengakuisisi menara milik PT Gametraco Tunggal sebanyak 803 menara senilai Rp 1,75. Dengan akuisisi tersebut jumlah menara MTEL resmi menembus 38 ribu dan semakin memperkuat posisinya sebagai market leader di Asia Tenggara. Selain akuisisi menara, MTEL juga melakukan akuisisi aset serat optic milik PT Power Telecom sepanjang 967,1 km setara dengan billable length 1.144,7 km senilai Rp 85 miliar.