EmitenNews.com - Bursa Efek Indonesia (BEI) mempertanyakan PT Telefast Indonesia Tbk.(TFAS) terkait adanya lonjakan transaksi dan kenaikan harga sahamnya.

 

Pada perdagangan 30 Desember 2022, ada peningkatan harga dan aktivitas saham Perseroan, yakni harga saham TFAS ditutup meningkat sebesar Rp 980 atau 24,5% dari harga penutupan hari bursa sebelumnya pada Rp 4.000 menjadi Rp 4.980.

 

Kemudian, aktivitas transaksi meningkat menjadi sebanyak 431.500 saham dengan frekuensi 163 kali dibandingkan hari bursa sebelumnya sebanyak 157.100 saham dengan frekuensi 100 kali. Padahal, IHSG menurun sebesar -9,46 poin dan indeks sektoral Technology menurun sebesar -46,34 poin.

 

Manajemen PT Telefast Indonesia Tbk.(TFAS) mengaku bahwa pihaknya tidak mengetahui terkait volatilitas sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI). Hal itu disampaikan Corporate Secretary TFAS, Fuad Nugraha, dalam keterangannya yang disampaikan ke BEI Rabu (4/1/2023).

 

PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) sebagai pemegang saham utama belum memiliki rencana spesifik terkait dengan kepemilikan sahamnya di Perseroan. "Namun demikian, tidak tertutup kemungkinan MCAS dapat meningkatkan kepemilikan sahamnya pada Perseroan di kemudian hari mengingat besarnya potensi sinergi bisnis yang terjalin antara TFAS dan MCAS." jelas Fuad.

 

"Perseroan tidak mengetahui adanya informasi atau fakta material yang dapat mempengaruhi nilai efek perusahaan atau keputusan investasi pemodal. Sampai saat ini, tidak ada informasi/fakta/kejadian penting lainnya yang material dan dapat mempengaruhi harga efek Perseroan serta kelangsungan hidup Perseroan yang belum diungkapkan kepada publik." tegasnya.


Hingga penutupan perdagangan sesi I hari ini saham TFAS turun Rp300 per saham atau 7 persen menjadi Rp4.020 per lembar. transaksi terjadi sebanyak 19 kali dengan volume sebanyak 50 lot.