EmitenNews.com - PT Jobubu Jarum Minahasa (BEER) mematok harga penawaran umum perdana atau initial public offering (IPO) senilai Rp220 per lembar. Menjajakan 800 juta saham baru, perseroan akan meraup dana Rp176 miliar. Saham bernominal Rp 10 per helai itu, setara maksimal 20 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh perseroan.


Dana hasil IPO antara lain 5,36 persen atau Rp9,25 miliar untuk belanja barang modal berupa tanah, sekitar 6,23 persen atau Rp10,74 miliar untuk pembangunan fasilitas produksi, dan sisanya sebagai modal kerja perseroan untuk mendukung kegiatan usaha.


Nah, untuk memuluskan rencana tersebut, perseroan menunjuk penjamin pelaksana emisi efek, dan penjamin emisi efek PT UOB Kay Hian Sekuritas. Penjamin pelaksana emisi efek, dan penjamin emisi efek menjamin dengan kesanggupan penuh atau full commitmen terhadap penawaran umum perseroan.


Jadwal IPO Jobubu Jarum sebagai berikut. Tanggal efektif pada 29 Desember 2022. Masa penawaran umum pada 2-4 Januari 2023. Penjatahan pada 4 Januari 2023. Distribusi saham secara elektronik pada 5 Januari 2023. Pencatatan pada Bursa Efek Indonesia pada 6 Januari 2023.


Per September 2022, Jobubu mencatat penjualan bersih Rp37,08 miliar. Menanjak 68,43 persen dari periode sama 2021 sejumlah Rp22,01 miliar. Beban pokok penjualan naik 52,67 persen menjadi Rp14,30 miliar dari periode sama tahun sebelumnya Rp9,36 miliar. Laba kotor naik 80,1 persen menjadi Rp22,78 miliar dari periode sama tahun sebelumnya Rp12,64 miliar. 


Laba periode berjalan Rp11,05 miliar, melesat 59,9 persen dari periode sama tahun sebelumnya Rp6,91 miliar. Total ekuitas Rp46,07 miliar dari Desember 2021 sebesar Rp34,99 miliar. Total liabilitas Rp15,19 miliar dari Desember 2021 sejumlah Rp 13,77 miliar. Total aset Rp61,27 miliar dari Desember 2021 sebesar Rp48,77 miliar. (*)