EmitenNews.com -PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) menyebutkan bahwa cadangan bijih di Tambang Batu Hijau dan Cebakan Elang per 31 Desember 2022 mencapai 17,12 miliar pon tembaga dan 23,2 juta ons emas.

 

Menurut Presiden Direktur AMMN , Alexander Ramlie dalam siaran pers yang dikirim melalui surat elektronik, Jumat (2/6), PT Amman Mineral Nusa Tenggara ( AMNT ) sebagai anak usaha perseroan telah memasuki Fase 7 dalam operasional di tambang Batu Hijau, Nusa Tenggara Barat.

 

AMNT memiliki cadangan bijih yang signifikan di tambang Batu Hijau, meliputi tembaga, emas dan perak, serta sudah teridentifikasi beberapa prospek tembaga dan emas lainnya di wilayah IUPK AMNT, termasuk di tambang Cebakan Elang.

 

Alexander menyampaikan, data dari lembaga riset dan konsultan energi, Wood Mackenzie melaporkan bahwa Batu Hijau merupakan tambang tembaga maupun emas terbesar kedua di Indonesia dan memiliki cadangan setara tembaga terbesar kelima di dunia, apabila dikombinasikan dengan Cebakan Elang.

 

"Kami sedang dalam tahap pengembangan Fase 8 yang diperkirakan dapat memperpanjang usia tambang hingga tahun 2030. Kami juga akan mulai mempersiapkan Elang untuk dapat memulai operasional penambangan di tahun 2031 hingga 2046," papar Alexander.

 

Disampaikan Alexander dalam keterangan resmi perseroan, data cadangan bijih AMMN untuk tambang Batu Hijau dan Cebakan Elang per 31 Desember 2022 sesuai --- JORC Code 2012 (Joint Ore Reserves Committee) adalah sebesar 17,12 miliar pon tembaga dan sebanyak 23,2 juta ons emas.

 

Selain memiliki cadangan yang melimpah, lanjut Alexander, keunggulan lain yang dimiliki AMMN adalah, biaya produksi yang rendah. Data Wood Mackenzie menunjukkan bahwa C1 cash cost1 AMMN merupakan salah satu yang terendah, jika dibandingkan dengan perusahaan tambang tembaga lain di dunia.

 

Hal ini dapat dicapai karena berbagai inisiatif untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi operasional, sehingga mampu memecahkan rekor historis dan standar global.

Lebih lanjut Alexander mengatakan, AMMN melalui anak usahanya, PT Amman Mineral Industri (AMIN) akan membangun smelter berkapasitas input awal 900.000 ton konsentrat tembaga per tahun.