EmitenNews.com - PT Tower Bersama Infrastructure (TBIG) memperpanjang periode buyback saham maksimum 679.709.900 lembar alias 679 juta lembar. Alokasi itu, setara 3 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh. Itu setelah edisi 25 Juli 2022 hingga 24 Oktober 2022 berakhir, masih ada saham belum terserap. 


Aksi itu, dilakukan secara bertahap sepanjang tiga bulan. Tepatnya, sejak 13 Oktober 2022 hingga 12 Januari 2023. Saham akan dibuyback bernominal Rp20 per lembar. Dengan begitu, total keseluruhan saham maksimal bernilai nominal Rp13,59 miliar. Biaya untuk transaksi itu sekitar 0,15 persen dari nilai buyback.


Perseroan telah menunjuk Ciptadana Sekuritas Asia untuk mengurusi aksi tersebut. Pembelian kembali saham akan dilakukan dengan harga wajar sesuai ketentuan berlaku. Untuk memuluskan rencana itu, perseroan menyiapkan dana maksimal Rp2 triliun. Itu sudah termasuk biaya transaksi, biaya pedagang perantara, dan biaya lainnya.


Perseroan berkeyakinan, buyback tidak berdampak negatif terhadap pendapatan. Itu mengingat perseroan memiliki sumber pendanaan cukup untuk menghelat buyback bersamaan dengan menjalankan kegiatan usaha perseroan, termasuk kebutuhan belanja modal. ”Paling minimal hanya ada perubahan jumlah saham beredar,” tulis Helmy Yusman Santoso, Direktur Tower Bersama Infrastructure. 


Perseroan berkeyakinan pelaksanaan buyback pada periode perpanjangan tidak berpengaruh terhadap pendapatan perseroan. Itu mengingat perseroan memiliki summer pendanaan cukup untuk melakukan buyback saham bersamaan dengan menjalankan kegiatan usaha, termasuk kebutuhan belanja modal.  


Oleh karena itu, tindakan itu berdampak tidak signifikan terhadap laba per saham. Performa laba per saham kalau buyback terlaksana sebagai berikut. Per Maret 2022, laba bersih per saham dasar Rp19,91, menjadi Rp20,58 setelah buyback. Laba saham beredar menjadi 20.180.964.995 lembar dari sebelum buyback sebanyak 20.860.674.895 lembar. (*)